Dia lahir setahun setelah kakak perempuannya bernama Sari meninggal (dalam kandungan) ibunya. Walaupun tak sampai melihat dunia, Sari selalu diakui menjadi anak mbarep (anak pertama) di keluarga si Kurus ini.
Bapaknya sekitar 8 taon lalu telah purna sebagai #TukangPos keliling dan Ibunya hanya berprofesi sebagai #GuruSD.
Si Kurus ini punya adik sebanyak tiga orang, jarak kelahiran adik setelah dia hanya terpaut setahun, kemudian tujuh tahun dan yang ragil di tahun 1995.
Sewaktu bayi, si Kurus sudah tak mau lagi menyusu (ASI), karena takut akan wajah Ibunya yang luka karena kecelakaan kerja. Namun, cerita sang Ibu... Si Kurus mampu menghabiskan 3 kaleng susu (dancow) besar dalam seminggu. He, dulu gemuk banget dianya.
Berselang 5 taunan usianya bertambah, untuk urusan jajan, si kurus harus selalu terpenuhi di kedua tangannya (kanan-kiri) memegang makanan/jajanan atau mainan. Hmmmm.... Nafsu serakah sudah tumbuh dari masa kecilnya. Kalo kuasa ini tidak didapatkannya, bakal nangis 7 hari 7 malam. Makanya ada yang memanggilnya dengan sebutan HUWAAA (karena gampangnya dia nangis).
Di usia itu pula si kurus mencoba mencicipi asupan pendidikan di mulai dari TK (Taman Kanak Kanak) yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Di sini dia pun berulah, kalau gak diantar dan ditungguin eyang putri (alm), dia gak mau berangkat sekolah. Hmmm....
Hal prestasi, awali dari SD hingga SMA, si kurus gak pernah dapat rangking yang membanggakan bagi dia sendiri, keluarga apalagi sekolahan. Wkwkwkkw... Emang pikiran juga pas pasan. Namun dia selalu masuk dalam sekolah yang dinilai favorit oleh semua orang di #KotaCaruban bahkan se-Kabupaten Madiun.
(sebentar ada iklan)
#SalamMerdeka