Mohon tunggu...
SARIP BESAN
SARIP BESAN Mohon Tunggu... Perawat Rasa di Balik Tulisan"

“Ruang Ilmu untuk Dunia yang Lebih Santun.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tan Malaka: Logika yang Melawan Mitos Bangsa Sendiri

12 Oktober 2025   05:34 Diperbarui: 12 Oktober 2025   05:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia menegaskan:

Kemerdekaan tanpa pengetahuan hanyalah kemerdekaan semu.

Sekolah, menurutnya, tidak boleh sekadar mencetak pegawai, melainkan melahirkan manusia yang berpikir bebas dan logis.

Guru, bagi Tan Malaka, adalah penyalur kesadaran kemerdekaan

pembimbing agar rakyat sadar akan hak dan logikanya.

Akhir Tragis, Pikiran yang Abadi

Tan Malaka wafat pada 21 Februari 1949 di Kediri, Jawa Timur, dalam situasi politik pasca revolusi yang penuh konflik.

Ia gugur di tangan sesama pejuang, tetapi pemikirannya tetap hidup melampaui zaman.

Seperti tulisnya dalam Madilog:

"Beribu orang Indonesia akan mati dalam perjuangan. Tetapi pikiran mereka tidak akan pernah mati."

Kini, nama Tan Malaka menjadi simbol keberanian intelektual bukti bahwa revolusi sejati lahir dari pikiran yang merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun