Ia menulis:
"Kemerdekaan sejati hanya dapat dicapai oleh rakyat, bukan diberikan oleh penjajah."
Ia percaya bahwa kemerdekaan bukan hanya politik, tetapi pembebasan sosial dan intelektual rakyat dari penindasan ekonomi dan feodalisme.
Republik, bagi Tan Malaka, adalah bentuk tertinggi dari kesadaran rakyat terhadap martabatnya sendiri.
Madilog: Revolusi dalam Pikiran
Karya terbesar Tan Malaka, Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika), ditulis di Rawajati, Jakarta (1942--1943).
Buku ini adalah manifesto revolusi intelektual bangsa Indonesia.
Tan Malaka menilai bahwa masyarakat terlalu lama dikuasai oleh mitos dan kepercayaan irasional.
Ia menulis:
"Bangsa yang ingin merdeka harus belajar berpikir dengan logika, bukan dengan takhayul."
Dalam Madilog, ia memperkenalkan tiga landasan berpikir: