Materialisme memahami realitas secara ilmiah, bukan supranatural.
Dialektika melihat perubahan sebagai proses alami dari pertentangan dan perkembangan.
Logika berpikir sistematis, rasional, dan terarah.
Melalui Madilog, Tan Malaka ingin menciptakan revolusi tanpa senjata: revolusi di dalam pikiran.
Sosialisme Khas Nusantara
Berbeda dari komunis Eropa, Tan Malaka mengembangkan sosialisme Indonesia yang ia sebut Murbaisme (Musyawarah Rakyat Banyak).
Konsep ini menekankan gotong royong, musyawarah, dan kesadaran kolektif.
Ia menolak kapitalisme yang menindas, tapi juga menentang diktator partai.
Menurutnya, rakyat harus menjadi pusat pengambilan keputusan, bukan sekadar objek dari kebijakan penguasa.
Pendidikan Sebagai Jalan Pembebasan
Tan Malaka percaya bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh dalam revolusi.