Mohon tunggu...
Mita Yulia H (Mita Yoo)
Mita Yulia H (Mita Yoo) Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis fiksi, karya yang telah terbit antara lain KSB, R[a]indu, dan Semerah Cat Tumpah di Kanvasmu Bergabung dalam beberapa komunitas menulis dengan dua puluhan buku antologi cerpen dan puisi Lihat karya lainnya di Wattpad: @mita_yoo Dreame/Opinia/YouTube: Mita Yoo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Kita dan Coldplay

22 Mei 2023   05:05 Diperbarui: 22 Mei 2023   05:01 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: poetrysoup.com

Terima kasih, senang bertemu denganmu, kataku ketika tanganmu meletakkan buku bersampul cokelat yang tertulis namaku di sana.

Kau memandang ke arah lain, sambil berusaha menyembunyikan tawa dari wajah merahmu. Kau lucu, aku yang saat itu tak tahu malu malah merapikan anak rambutmu. Tanpa peduli dering bel bersamaan langkah-langkah kaki berderap mendekat. Ramai, seperti otakku saat itu.

Waktu istirahat menjadi jembatan temu kita saat itu. Di tengah sunyi perpustakaan, membaca buku-buku sejarah. Menghitung gelombang suara sebelum penjaga perpustakaan meletakkan telunjuk di depan bibirnya, bersama tawa yang keluar dari bibir kita.

Dua ratus lima puluh sembilan detik berikutnya, kau membuatku bertanya-tanya. Tak ada coretan di buku bergaris milikku, juga jam istirahat kulalui bersama buku-buku tanpa suara. Tak ada kau di sudut-sudut kantin. Juga tempat parkir.

Sebelah sayapmu patah. Ketika langkah kakimu tak lagi terarah. Seharusnya kau punya aku, tempatmu mengadu selain pada Pemilik Segala Rasa.

Kita teman, tak ada salahnya berbagi tawa juga lara ketika hatimu tak baik saja. Kataku padamu lewat sebuah pesan singkat. Tak perlu risau, aku tak apa. Jawabmu tanpa jeda, mengakhiri segala tanya di kepala, mengikis percaya di antara kita.

Aku hanya ingin sendiri. Biarkan Coldplay dan waktu yang jadi penyembuhku, katamu. Aku  masih terlalu muda, tak mengerti jalan pikiranmu saat itu. Hari-hari berikutnya, kau kembali. Menampilkan senyum meski mata sendu di balik kacamata itu tak bisa mengelak.

Aku baik-baik saja saat ini. Melihatmu lagi, seperti menemukan cahaya yang menuntunku pulang. Sekali lagi, aku ingin melalui hari-hari denganmu seperti kemarin, katamu membungkam kalimatku dengan rasa manis yang selalu tersimpan dalam memori.

#MY, 220523

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun