Perut lapar makan sup ayam Ayam betina bertelur lima Jaga hati dari salah paham Kritik dan saran mohon diterima
Mak Yati nggoreng sukun Kari limo diwadahi karung Urip tetanggan kudu sing rukun Sopo ngerti bakale tinulung
Pada batin yang tetap memilih bahagia. Bersandar pada raga yang papa tanpa patut dibanggakan
Pantun mbeling hari kelimaku untuk Event Opera Pantun Pimedia 60 Hari Berpantun, selamat membaca, selamat menikmati, semoga terinspirasi.
Perihal keteduhan terlukis darinya yang kusebut ibu tiada pamrih dalam darmanya
Sayapku masih berkelana sembari menyemai diksi sederhana
Pada akhirnya semua harus berhenti di sini dan biarlah amanat hanya sekedar kenang
Puisi tentang laku mencintai yang tidak berarti harus menguasai
Pantun Nusantara: Petualangan Lirik di Bumi Pertiwi
Hari pertama event menulis pantun Opera Pantun KomPak'O, tema Cinta Monyet.
di sini bersama taburan asa, untuk sebuah kisah mustahil, sebab adaku terlampau asing
Puisi tentang ketiadaan hati bagi sosok yang berkhianat
seperti tersesat di belantara air mata tiada basah yang ingin beranjak
ulah terbelah dari sanubari menjelma berbagai rona seluruhnya serupa aku
Aku hanya ingin sendiri. Biarkan Coldplay dan waktu yang jadi penyembuhku, katamu.
Tikasmu menyemai umbuk saat lubukku rampak namun kali ini tekad telah jangap
Saatnya khalikah membarut tulang sabitkan sejarah yang telah rekah semerah darah para janabijana
Bila terlanjur mendiamkan buta maka jiwa akan semakin luput
Senjaku memang belum berkawan sepi sebab sibiran tulang senantiasa menyokong
pasak ambisi di para batin serupa api yang terawat panasnya teduh pun jatuh pada amukan suar