Mohon tunggu...
Mita Yulia H (Mita Yoo)
Mita Yulia H (Mita Yoo) Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis fiksi, karya yang telah terbit antara lain KSB, R[a]indu, dan Semerah Cat Tumpah di Kanvasmu Bergabung dalam beberapa komunitas menulis dengan dua puluhan buku antologi cerpen dan puisi Lihat karya lainnya di Wattpad: @mita_yoo Dreame/Opinia/YouTube: Mita Yoo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Buruk Sang Matahari

19 Juni 2021   08:51 Diperbarui: 19 Juni 2021   08:57 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Muhesan menggoyangkan pelan tubuh istrinya, sama sekali tak ada penolakan. Muhesan menempelkan kedua jari di hidung istrinya. Tak ada embusan napas yang terasa.

"Innalillahi wa innailaihi raji'un,"

Hujan makin menderas. Kabut enggan beranjak. Di pusara itu, kesunyian menetap dalam setiap hati yang tertinggal.

Matahari kehilangan rembulan. Tak bisa lagi memberi sinar pada dunia. Semua melupa, hanya sendiri mengenang dalam diam. Menyungkur dalam pekat malam, menyampaikan kerinduan yang menyesak.

Pewarta kembali mengabarkan tentang dunia. Meski ingin beranjak, Muhesan tak bisa bergerak. Langkahnya terasa semakin berat. Dunia di pundaknya menjadi lebih berat. Rasanya seperti sekarat, sedang mereka yang mengaku mencintai rakyat tenggelam dalam nikmat.

Belitung, 200321

* Jok: sapaan untuk laki-laki

* Gangan: masakan khas Belitong dengan kuah rempah dan kunyit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun