Mohon tunggu...
Mita Yulia H (Mita Yoo)
Mita Yulia H (Mita Yoo) Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis fiksi, karya yang telah terbit antara lain KSB, R[a]indu, dan Semerah Cat Tumpah di Kanvasmu Bergabung dalam beberapa komunitas menulis dengan dua puluhan buku antologi cerpen dan puisi Lihat karya lainnya di Wattpad: @mita_yoo Dreame/Opinia/KBM/YouTube: Mita Yoo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Buruk Sang Matahari

19 Juni 2021   08:51 Diperbarui: 19 Juni 2021   08:57 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tunggu ya, bungkus dulu," lelaki itu meminta waktu.

Dengan cekatan lelaki yang semakin nampak garis senyumnya itu memasukkan telur-telur berbentuk bulat ke dalam wadah plastik. Muhesan menukarnya dengan lembaran bergambar Otto Iskandar Dinata.

"Kembali lima ribu. Makasih ya ...," katanya.

Muhesan hanya tersenyum. Kembali melangkah menuju tempat ia memarkirkan motornya.

***

"Alhamdulillah. Bisa untuk dijual ikannya. Kalau untuk makan sendiri kebanyakan ini Bang," Yatni, istrinya mengatakan itu dengan bibir tak berhenti mengulas senyum.

"Aku udah masak gangan, ada di meja makan. Makan lah dulu Bang."

Muhesan menuju meja makan di ruang tengah. Menarik kursi plastik, membuka tudung saji. Semangkuk ikan dimasak gangan -kuah kuning- khas masyarakat Belitong.

Muhesan menyendok nasi yang sudah dingin. Pelan ia menyeruput kuah gangan buatan istrinya. Terasa segar, menuntaskan nafsu makannya.

Muhesan mulai menyantap hidangannya. Istrinya masih bercerita sambil membersihkan ikan di dapur. Muhesan teringat dengan telur penyu yang ia dapatkan.

"Telur penyu yang aku bawa tolong masukkan ke kandang ya!" pintanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun