Mohon tunggu...
Sari Dwi Hartiwi
Sari Dwi Hartiwi Mohon Tunggu... Guru

Saya merupakan seorang pendidik di salah satu madrasah di DIY. Saat ini saya berkecimpung di dunia literasi, sehingga menulis sudah menjadi bagian dari kehidupan saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lakukan Evaluasi Implementasi Madrasah Inklusi, MAN 2 Sleman Dikunjungi Itjen Kemenag RI

28 Juli 2025   21:51 Diperbarui: 28 Juli 2025   21:51 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAN 2 Sleman -- MAN 2 Sleman sebagai penyelenggara madrasah inklusi pertama di Indonesia telah siap dilakukan evaluasi implementasi penyelenggaraan madrasah inklusi selama tiga hari, 22-24 Juli 2025 di ruang Waka. Dalam kegiatan tersebut baik Kepala Madrasah, KaTu, Waka, dan Tim ULD khususnya telah mempersiapkan berkas dan laporan administratifnya.

Hari pertama, kegiatan berlangsung dengan tanya jawab seputar kurikulum dan proses pembelajaran akomodatif, kebijakan dan tata kelola inklusif yang meliputi dokumen visi, misi, dan tujuan madrasah. Kemudian, PPDB yang inklusif dan berkeadilan, manajemen guru dan tenaga kependidikan.

Hari kedua, kegiatan melihat berkeliling melihat sarana dan prasarana. Mengecek ruangan seperti Unit Layanan Difabel (ULD), toilet, ruang musik. Selain itu, akses jalan bagi peserta penyandang disabilitas.

Hari ketiga, dilakukan wawancara dengan tiga peserta didik penyandang disabilitas dan dua peserta didik sahabat inklusi. Kemudian, dilanjutkan melihat proses pembelajaran bagi peserta didik grahita.

Di hari ketiga juga disampaikan hasil evaluasi tentang penyelenggaraan madrasah inklusi. Beberapa hasilnya disampaikan antara lain perencanaan sudah sangat bagus dan sesuai dengan visi misi. Dari PPDB juga sudah sesuai dan tersosialisasi dengan baik.  Terkait dengan sarana prasarana memang membutuhkan anggaran khusus dan di madrasah ini belum ada penyangga anggaran khusus. Oleh karena itu, akan diusulkan anggaran khusus tersebut supaya dapat meningkatkan layanan dan sarananya.

Selain itu, kurangnya SDM yang memadahi seperti adanya kebutuhan untuk GPK.  Dibandingkan dengan jumlah PDBK yang cukup banyak, yaitu 30 peserta didik. Maka diperlukan kebutuhan Guru Pendamping Khusus di MAN 2 Sleman. Kemudian, perlu adanya ANJAB ABK untuk menganalisis kebutuhan data jabatan dan managemen kepegawaian.

Madrasah berharap dengan adanya kendala atau hambatan dapat diberikan solusi terlebih terkait dengan adanya kebutuhan anggaran. Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd., selaku Kepala MAN 2 Sleman, menyampaikan ucapan terima kasih atas evaluasi yang disampaikan dan kunjungannya selama tiga hari ini. (SARIDH)

Sumber: Tim ULD
Sumber: Tim ULD

Sumber: Tim ULD
Sumber: Tim ULD

Sumber: Tim ULD
Sumber: Tim ULD

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun