Entah mengapa aku hanyut terbawa suasana mendengar lagu itu. Aku pun semakin pecah saat lagu  My Immortal dari Evanescence terputar setelahnya.Â
Untuk pertama kalinya aku menangis didalam kamar. Aku mengambil HP dan membuka foto keluargaku sebelum aku pergi merantau.Â
Papa, Mama, dan ketiga adikku tergambar dalam foto itu. Aku teringat lima tahun lalu sebelum merantau, saat-saat dirumah dengan mereka. Lima tahun lamanya aku tak melihat mereka.Â
Tak bisa dipungkiri, kerinduan terkadang bisa datang kapan saja. Aku berusaha tenang dan membasuh wajahku. Akhirnya aku menelpon mereka setelah sekian lama aku tak pernah menelpon mereka.Â
Lega rasanya mendengar suara mereka. Kejenuhan yang seakan membuatku tergeletak seakan sirna. Apalagi mendengar suara adikku yang berteriak "bang, minta duit"
Aku bercerita tentang keadaanku sekarang. Mama ku berkata apa yang ku katakan seakan bukan diriku seperti biasanya.Â
Pulang lah nak. Mama tau kegelisahan yang kamu alami. Mama tak ingin melihat anakku terpuruk oleh keadaan. Ayo pulang lah nak. -ujarnya.Â
Setelah beberapa lamanya bercerita, aku merenung. Kata-kata terakhir mama membuatku bimbang. Apakah aku harus pulang atau tidak? Akhirnya aku keluar kost untuk membeli makanan dan juga sebungkus rokok sembari mencari udara segar.Â
Sekembalinya dari luar, aku kembali menyalakan laptop dan streaming film. Pada saat itu, aku menemukan film yang berjudul Big Brother yang diperankan Donnie Yen.Â
Film itu menceritakan seorang guru baru yang menghadapi murid-murid brandal. Melihat murid-muridnya, aku seakan melihat diriku saat berada di SMA. Aku membayangkan betapa bangornya diriku dulu.Â
Namun ada suatu dialog yang mengubah cara pandangku. Guru yang diperankan Donnie Yen berkata "jika kamu merasa dunia itu tidak adil, maka kamu harus membuktikan bahwa kamu benar. Membuktikan bahwa kamu layak.."