Mohon tunggu...
sarah aditra
sarah aditra Mohon Tunggu... Mahasiswi

Seorang Mahasiswi yang tertarik dengan traveling dan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PKNM FK UB Kelompok 48 Laksanakan Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan di Desa Permanu dengan Pendekatan Humanistik dan Dukungan Terhadap SDGs

18 September 2025   23:02 Diperbarui: 18 September 2025   23:01 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Mandiri (PKNM), mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang tergabung dalam Kelompok 48 melaksanakan kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan di Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus upaya promotif dan preventif terhadap penyakit tidak menular (PTM), khususnya Diabetes Mellitus, yang menjadi salah satu isu kesehatan utama di wilayah tersebut.

Kegiatan dimulai dengan senam pagi bersama warga RT 4, RT 5, dan RT 6 yang dipandu oleh Sima dan Rachel, dua mahasiswa yang berperan sebagai instruktur. Suasana pagi yang cerah penuh semangat dan antusiasme warga, menciptakan interaksi yang hangat antara mahasiswa dan masyarakat. Setelah senam, sesi edukasi kesehatan dilanjutkan oleh Sarah, Marsya, dan Eca, yang menyampaikan materi tentang gaya hidup sehat, faktor risiko PTM, serta pentingnya deteksi dini. Penyampaian dilakukan dengan bahasa yang sederhana dan komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pemeriksaan kesehatan gratis menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Warga mendapatkan pelayanan pemeriksaan glukosa darah, asam urat, kolesterol, dan tekanan darah. Beberapa hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi yang perlu perhatian lebih lanjut. Temuan ini menjadi dasar bagi mahasiswa untuk memberikan edukasi lanjutan dan rekomendasi agar warga melakukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas kesehatan terdekat.

Pendekatan humanistik turut mewarnai kegiatan ini melalui kolaborasi lintas disiplin. Mahasiswa kebidanan, Muna, berperan sebagai MC dan fasilitator interaksi sosial, memperkuat komunikasi interpersonal antara tim mahasiswa dan warga. Kehadirannya mencerminkan pentingnya pemahaman budaya lokal dan pendekatan antropologis dalam menyampaikan pesan kesehatan secara efektif.

Kegiatan ini dibimbing oleh Pak Ferri Widodo, S.Apt, yang memberikan arahan dan supervisi akademik kepada seluruh anggota kelompok. Di bawah bimbingan beliau, Kelompok 48 menunjukkan koordinasi yang solid dan semangat kolaboratif dalam menjalankan program. Ketua kelompok, Izzat, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga membangun hubungan yang erat antara mahasiswa dan masyarakat. “Kami ingin masyarakat merasa didengar dan diperhatikan. Kesehatan bukan hanya soal angka, tapi juga soal empati dan kebersamaan,” ujarnya.

Respons masyarakat sangat positif. Banyak warga mengaku baru pertama kali mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis dan merasa terbantu dengan informasi yang diberikan. Antusiasme terlihat dari partisipasi aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari senam hingga sesi tanya jawab. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan kolaboratif dan lintas disiplin mampu meningkatkan efektivitas intervensi kesehatan di tingkat komunitas.

Intervensi Komunitas pada Hari Minggu, 3 Agustus 2025
Intervensi Komunitas pada Hari Minggu, 3 Agustus 2025

Selain itu, kegiatan PKNM yang dilaksanakan oleh Kelompok 48 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian beberapa poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satunya adalah SDG 3 (Good Health and Well-being), yang tercermin melalui pelaksanaan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat serta deteksi dini terhadap penyakit tidak menular. Selain itu, kegiatan ini mendukung SDG 4 (Quality Education) melalui penyampaian materi edukasi kesehatan yang dirancang agar mudah dipahami oleh berbagai kelompok usia dan latar belakang sosial. Upaya ini juga berkontribusi pada SDG 10 (Reduced Inequalities), dengan menyediakan akses layanan kesehatan gratis bagi masyarakat desa yang memiliki keterbatasan terhadap fasilitas medis.

Melalui kegiatan ini, Kelompok 48 FK UB menunjukkan komitmen terhadap pengabdian masyarakat berbasis edukasi, kolaborasi, dan pemberdayaan. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang sehat, sadar, dan mandiri dalam menjaga kesehatannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun