Mohon tunggu...
hns_3
hns_3 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar

Bismilaah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapmu dan Harapnya Tak Sama

9 Februari 2024   20:24 Diperbarui: 9 Februari 2024   20:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak perlu kau menunggu

Tak perlu kau penuh harap

Sepanjang waktu melihatnya

Menunggu akan kehadirannya

Tak perlu kau risaukan tentangnya

Harapmu dan harapnya tak sama

jalannya sungguh tak lagi searah 

dulu dan nan  sekarang berbeda nyata

Lagi-lagi aku di gundahkan

Lagi-lagi aku termenung

Terpuruk dalam kesendirian

Mataku terbelalak melihat ketidak adilan

Entah apa yang selalu merasuki diri

Diri menjadi tempat pelampiasan

Diri menjadi tempat untuk menyalahkan

Daksa ini rapuh, terhempas dan tak bermakna

Bandung, setiap jejak langkah kaki mungilku menyimpan cerita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun