Mohon tunggu...
Santi Titik Lestari
Santi Titik Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Mari menulis!!

Menulis untuk mengawetkan ide dan berbagi ....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diksi Romansa yang Terluka

23 Agustus 2019   00:03 Diperbarui: 17 September 2019   21:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini, banyak kata berdesakkan di kepala.Bukan kekacauan, tapi minta perhatian.Mencoba mengenalinya ...
Oh, diksi romansa saling berebut di sana.

Entah sudah berapa banyak yang terluka,
dan memperebutkan apa.

Begitu riuhnya, memaksa diri untuk mencerna!
Sejak kapan diksi romansa tak lagi punya cinta?
Jika keindahannya pun mulai pudar,
sungguh-sungguh menjadi tawar,
siapa yang akan membenahinya?

Sejenak melihat pada masa estetika.
Diksi romansa ibarat mutiara.
Menyentuhnya perlahan,
dan menaruhnya dalam lubuk hati terdalam.
Mencoba memahaminya,
tanpa ingin membuat luka.
Meski terkadang luka datang tanpa sengaja.

Aku mengagumimu,
meski tak pernah bersua.
Aku hormat kepadamu,
para sastrawan Indonesia.

Tak pernah kusentuh tanganmu,
tapi deretan diksimu sempat membuncahkanku.
Membuatku bernapas panjang,
dan menenggelamkan rasaku.

Tapi, kini ...
diksi sedang mengais maknanya sendiri.

Sembari kita mencari mereka,
mungkin mereka juga sedang mengobati luka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun