"Iya Ibu Nina juga suka kesini makan Rumbah. Kalau beliau nggak sempat kesini ada orang dari kantor Bupati yang beli dan dibungkus." Ungkap Ibu Darini.
Warung "Rumbah Darini" seperti diakui sang pembuatnya adalah satu-satunya di Kabupaten Indramayu.
Ibu Darini sendiri menegaskan di poster yang dibentang di warungnya bahwa "Rumbah Darini" ini tidak membuka cabang di tempat lain dan juga tidak melakukan penjualan lewat aplikasi e-commerce.
Hanya ada di Desa Eretan Kulon, warung "Rumbah Darini" yang sejatinya cuma satu-satunya di Indramayu ini, beroperasi sejak pukul 8 pagi hingga pukul 7 malam dan memperkerjakan 5 orang pegawai.
Usai mencicipi "Rumbah Darini", saya, dua kawan dan Jay Khresna bergegas meninggalkan warung milik Ibu Darini untuk menuju ke mobil yang terparkir di sisi jalan raya Pantura.
Ibu Darini sudah barang tentu bisa dijadikan contoh dalam berusaha dan berdagang. Ketika orang lain harus mengikuti trend kuliner, Ibu Darini justru tetap bertahan dengan kuliner khas tanah kelahirannya. Ibu Darini untung secara materi, juga berhasil sebagai pelestari kuliner Indramayu.
Jadi, ayo jadilah Ibu Darini!
(15/10/2021)