Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Sinis" Sama Drakor

31 Maret 2021   13:04 Diperbarui: 31 Maret 2021   13:09 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drakor The Penthouse. Foto: Soompi

Kamu generasi milenial? Ayo jujur, pasti akan nonton Drakor daripada sinetron kan!

Fakta generasi milenial lebih memilih menonton Drama Korea (Drakor) daripada sinetron, sering saya dapati ketika berada di halte dan di dalam moda transportasi umum TransJakarta.

Saat menunggu kedatangan TransJakarta di sejumlah halte di ibukota ini, sering sekali saya memergoki kamu lagi nonton Drakor di HP kamu. Begitu juga ketika TransJakarta merangkak, sepanjang jalan HP kamu masih saja memutar Drakor. Kamu baru berhenti nonton Drakor setelah sampai tujuan, kan.

Saya yakin fenomena itu bukan saja ada di TransJakarta, di KRL, area publik dan lainnya, pasti generasi milenial lebih suka nonton Drakor daripada sinetron.

Tentang fanatisme menonton Drakor daripada sinetron, memang beberapa orang bahkan lembaga, sudah cukup banyak melakukan pengkajian baik secara akademis, formal bahkan komperehensif.

Bahkan sekelas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menurunkan hasil kajiannya lewat sebuah artikel yang dimuat di laman mereka, psdr.lipi.go.id.

Disini LIPI mengupas soal penonton Drakor yang didominasi perempuan, walau ada juga laki-laki yang ikut menyaksikan Drakor ini.

Dominasi perempuan dalam menonton sebuah tayangan televisi, dituliskan dalam Family Television: Cultural Power and Domestic Leisure (1986), Morley menunjukkan perbedaan preferensi program televisi antara laki-laki dan perempuan. Menurut Morley, perempuan menyukai program fiksi seperti opera sabun dan drama, sementara laki-laki lebih memilih program berita dan olahraga.

Kembali ke fakta yang saya dapat. Memang, dari banyak generasi milenial yang nonton drakor di area publik, saya lihat adalah kalangan perempuan. Pernah begitu, beberapa kali saya tak sengaja melihat laki-laki juga ada yang nonton drakor.

Ketika generasi milineal, khususnya yang tinggal di Jakarta serta di daerah penyanggahnya diketahui lebih menyukai nonton drakor ketimbang sinetron, saya jadi bertanya, kok bisa ya jadi begitu?

Untuk menjawab pertanyaan itu saya tentunya memerlukan analisa yang kuat dari sejumlah praktisi sinema atau paling tidak mereka yang memiliki fokus dalam bidang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun