Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terdampar di Noumea

14 Februari 2021   11:53 Diperbarui: 14 Februari 2021   12:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semula ku menganggap sangat mudah menemukan Sulastri di wilayah ini, karena mayoritas penduduknya adalah orang-orang keturunan Jawa. Tetapi karena Sulastri sudah berganti nama yang tak ku tahu namanya saat ini, aku pun jadi sulit menemukannya.

Satu-satunya jalan aku harus ke KBRI untuk menanyakan identitas Sulastri. Tapi itu urung kulakukan, karena ku takut identitas ku diketahui.

Akhirnya ku putuskan mencari sendiri keberadaan Sulastri dengan berbekal selembar foto kusam, yang kuminta dari Pak Solihin.

Kantong-kantong masyarakat keturunan Jawa di wilayah ini kusambangi.

Daerah Vallon du Gaz, Baei de l'Orphelinat dan kota-kota lainnya seperti La Foa, Farno, Bourail, serta Kone, kusambangi dalam kurun cukup lama.

Pencarian panjang. Di sini nalar naifku mengira-ngira. Dimana engkau duhai pembuat getir masa laluku?

Aku masih terdampar. Sekarat, sedetik kemudian roboh melapuk.

Tapi Dia, Sulastri itu, membuatku berontak menjadi pohon yang diukir sembarang dengan silet. Dicabik, dikuliti tanpa belas kasih. Aku tak mauuuuuuu......

"Mba..." terdengar suara laki-laki, aksennya msh terdengar ada kejawa2an.

"Kenapa sendiri di sini?" aku amati laki laki itu

"Kamu siapa?" tanyaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun