Mohon tunggu...
Sandy Gunarso
Sandy Gunarso Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Komunikasi

Berhenti memuaskan orang karena kepuasan tiada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Chase the Throne: Episode 4

27 September 2022   10:13 Diperbarui: 27 September 2022   10:20 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Siap laksanakan, Pak!"

Di saat bersamaan, pusat komando di wilayah merah menerima laporan dari keluarga petani di wilayah biru yang tertembak oleh para pembunuh bayaran. Pasukan bergegas bergerak mengamankan pusat kota di wilayah jingga. Pusat komando juga memerintahkan seluruh petugas keamanan untuk mengejar para pembunuh bayaran serta menutup perbatasan di wilayah jingga dan hijau. Polisi lokal kedua wilayah juga sudah bersiap usai mendapatkan perintah dari pusat komando.

Palang besi silinder berukuran diameter 22 sentimeter diletakkan pada lajur kiri jalan sehingga kendaraan hanya dapat menggunakan satu lajur di sebelah kanan jalan. Begitu pula dengan arah sebaliknya dari wilayah jingga ke wilayah hijau.

Pemeriksaan ketat dilakukan polisi saat memasuki wilayah jingga. Setiap kendaraan yang melintas diwajibkan menunjukkan barcode untuk pencocokan data diri. Jika tamu dari kota lain akan berkunjung ke wilayah jingga, maka mereka wajib dijemput oleh keluarganya untuk membantu menunjukkan barcode pada petugas.

Sebuah truk militer dengan satu peleton anggota militer tambahan bergerak dari wilayah merah menuju lokasi penutupan jalan di wilayah jingga. Pasukan ini akan bergabung dengan regu polisi setempat untuk mengatisipasi terjadinya serangan militer menggunakan senjata perang yang besar. Pasukan juga dibekali dengan sejumlah pistol laras panjang yang diisi proyektil peluru tajam di dalamnya serta dua buah roket berukuran sedang.

Setiba pasukan merah di lokasi, mereka langsung menyiapkan seluruh persenjataan dan amunisinya. Prajurit menyiapkan roket luncur beserta kaki penopang, senjata laras panjang otomatis berukuran besar beserta kaki penopang, serta sejumlah rompi antipeluru dan granat tangan. Pasukan sudah dibiasakan melakukan standar keamanan itu sejak menempuh pendidikan militer di wilayah merah.

Di waktu bersamaan, para pembunuh bayaran terus mengejar mobil Cloudy dan tidak berhenti menembakinya. Bee memacu mobil itu dengan kecepatan tinggi melintasi lahan pertanian di wilayah hijau. Jarak antara mobil Bee dan para pembunuh itu sekitar 500 meter sehingga proyektil peluru hanya terdengar keras tetapi sama sekali tidak mengenai targetnya. Proyektil peluru itu hanya melayang di udara lalu terjatuh di jalanan.

"Mobil hitam segera berhentilah menembak dan segeralah berhenti atau kami akan lakukan tindakan tegas!" seru polisi wilayah biru menggunakan pengeras suara dari mobil patroli mereka.

"Dor! Dor! Dor!"

Dua penjahat membalas peringatan polisi dengan tembakan membabi buta dari jendela kiri dan kanan belakang.

"Rich! Kami akan tetap membunuhmu! Hahaha!" teriak seorang pembunuh bayaran dari dalam mobil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun