Mohon tunggu...
Samuel HasudunganTampubolon
Samuel HasudunganTampubolon Mohon Tunggu... Buruh - Seseorang yang senang belajar dan mengajar

Boleh berganti buah, tapi jangan lupa akar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kali Ini Agak Serius: Tentang Perguruan Tinggi

27 Mei 2020   22:23 Diperbarui: 27 Mei 2020   22:50 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kalau anda pernah nonton Game of Thrones, mungkin anda familiar dengan The Citadel. Buat gua ini adalah visualisasi yang keren banget tentang sekolah, atau let's say perguruan tinggi, di zaman dulu. The Citadel adalah salah satu ingatan dunia, yaitu tempat dimana semua catatan sejarah, peradaban, kisah perang, data , informasi, biografi raja-raja, wabah penyakit, semuanya ada disimpan di sini. 

Bukan hanya sebagai penyimpanan data, para Scholars dan Maester juga melakukan berbagai penelitian. Eksperimen berbahaya dilakukan di The Citadel. Informasi tentang ramalan kondisi musim pun berasal dari The Citadel lalu di broadcast ke seluruh Westeros. Bahkan penyakit mematikan pun dicoba untuk diobati di sini. Namun tidak semua orang Westeros mau jadi nerd atau geek. Masih ada kebun untuk dipanen, dan masih ada perang untuk dimenangkan. Ok, itu 1 visualisasi.

Kita lanjut ke visualisai lainnya. Pernah nonton Naruto? Hal yang paling mencolok adalah, 1 orang guru, muridnya cuman 3 orang. Itupun mereka mengarungi dari awal pengajaran hingga terjun lapangan bersama-sama. Kalau di sekolah saya dulu sih tiap naik kelas, wali kelasnya ganti.

Anda tahu kenapa saya bawa cerita Hogwarts dari Harry Potter, The Citadel dari Game of Thrones dan kisah Naruto?

Saya juga lupa kenapa.

Hmmm...

Ok, saya sudah udah ingat. Thanks udah ngingatin.

Di awal saya sempat bilang dugaan kalau kampus bakalan ngurangin jumlah mahasiwa baru. At least sampai vaksin copit ditemukan. Di satu sisi, jika memang akan ada penurunan ekonomi, dan biaya sekolah makin mahal, maka secara kemampuan ekonomi masyarakat itu sendiri bisa disimpulkan bahwa perguruan tinggi 'tidak' untuk semua orang. Bahkan lebih "tidak" daripada kondisi yang sekarang. 

Di sisi lain, saya duga biaya sekolah akan makin mahal, karena, misalnya, ada fasilitas untuk 1.000 orang, ada pengajar untuk 1.000 mahasiswa, namun mahasiswa nya cuman ada 100 orang. 

Lah tapi kan biaya operasional menurun? Iya sih, menurun kalau lapangan gak dibersihkan, lampu gak dinyalakan, dan pengajar kena PHK coy. Jadi misalnya ada 100 pengajar untuk 1.000 mahasiwa, sekarang cuman butuh 10 pengajar karena cuman ada 100 mahasiswa. Fix, ini serem.

Hal ini dapat berdampak juga pada index daya saing suatu daerah atau bahkan suatu negara. Karena para pengajar, misalnya dosen, juga mengemban tugas dan fungsi dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Fix, ini... wait bentar. Saya rasa, dunia pendidikan akan dihadapkan pada 2 pilihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun