Detak jam dindingku tersayang.........
Sudikah kausampaikan berita asmara
Di atas meja penuh terliput sukaria
Oleh santapan, kertas berharga, kopi, rokok
Dari dia yang demikian memenuhi semerbak pagi
Kucecap di sore berkabut rindu?
Oh, cecakku manis di pojok kamar tersendiri.........
Mungkinkah kau terbang melawan hukum
Taruh memo di saku jas biru si tampan
Kuncupkan ajakan penuh hiasan cinta abadi
Tergila-gila satu sama lain memasrah
Malam ini waktu bulan sembunyi lari?
Menanti ku tak lagi bertepi sunyi
Hanya dia di sana, menyeruak asap hitam
Tanpa batas berarti menjadi
Saksikan dua insan berlumur berahi
Sampai dua itu jadi tunggal, satu waktu pasti
___________________________