Mohon tunggu...
Ganda Samson
Ganda Samson Mohon Tunggu... Ilmuwan - Hidup Matinya Seorang Penulis

Lahir di Pematang Siantar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warisan daripada...

7 Juni 2021   07:10 Diperbarui: 7 Juni 2021   07:27 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Filosof sekaliber Bertrand Russel mengaku bahwa dia baru tahu Soekarno telah berganti sebulan setelah peristiwa itu berlalu. Banyak kasak kusuk di sekitar pergantian itu; mulai dari Supersemar hingga kelanjutan revolusi Indonesia. Tapi toh sebagian besar rakyat Indonesia tidak pusing ... Tetapi tidak kurang dari 10 buah buku menjelaskan; mulai dari Schroeder hingga Elson, supaya kasak-kusuk itu seolah jernih.

Seminar Angkatan Darat II tahun 1966 di Bandung lah yang memulai segalanya. Angkatan Darat memang paling kecewa dengan Soekarno. Meskipun AH Nasution pernah diangkat kembali sebagai KSAD sebagai buntut peristiwa 17 Oktober, tetapi sepeninggal Sudirman politik tentara belum secanggih PKI. Maka pembunuhan itu "harus dilakukan" supaya menghentikan Soekarno. Tetapi mengapa harus mengorbankan Yani?

==========

Tahun 1969 tahapan pertama Rencana Pembangunan Lima Tahun dimulai. Kita tidak tahu siapa arsiteknya. Yang publik ketahui, semuanya harus berjalan sesuai skenario & untuk itu perlu stabilitas. Dunia intelijen pun marak oleh pemanggilan orang-orang yang tadinya diperlukan untuk mengganyang Malaysia. Pulang dan berkarya untuk negeri sendiri, katanya.

Tahun 1971 harus berhadapan dengan mahasiswa yang menolak taman mini. "Dia Pasang badan", kata orang. Selain proyek itu menelan anggaran yang tidak sedikit, TMII memang meniru Disney Land Amerika -- sesuatu yang bagi Soekarno mungkin hanya kepentingan pollitik sesaat.

Tahun 1972 istilah "ten percent" pun menyeruak. "Tetapi berasal dari orang-orang yang iri dan pernah jadi golput (golongan putih), katanya. Dan untunglah lahir 1973, saat booming oil seperti menyelesaikan segalanya "Jenderal, ini ada proyek. Saya tidak tahu uangnya darimana, tetapi proyek ini harus tuntas", demikian tulis Jeffrey Winter.

Dan tahun 1974 harus berhadapan dengan persaingan dua jenderal. Maka pecahlah Malari. Tetapi Pemilu 1977 membuat segalanya berubah menjadi adem. Tidak lain karena fusi partai telah selesai. Hanya Nasionalis -- Religiius yang boleh bertarung. Ujar mendagri kala itu.

Tahun 1978/1979 NKK/BKK dimulai. Seorang alumni Sorbonne dipilih sebagi menteri. Sepeninggal Sri Sultan, politik makin canggih, tetapi 'kejawen' juga eksis. Maka 1983 seorang kolega tentara dipilihnya sebagai wakil presiden. Sejak itu, harus menjadi tradisi bahwa tentara akan mengisi kursi wakil presiden, dengan Habibie yang mungkin dilematis.

==========

Semua orang harus menjalani screening keterlibatan Komunis. Tanpa kecuali pula, semua orang harus mengikuti P-4. Itu membuktikan dia sangat paham ideologi. Penataran adalah instrumen ideologis dan itu sesuatu yang tidak bisa ditawar, kata menpen kala itu. Tanpa penataran, semua menjadi semaunya, apalagi untuk tipikal masyarakat Indonesia yang tidak mau diatur.

Tahun 1983, tatkala dia semangkin percaya diri dan menerima penghargaan dari FAO. Dua tahun setelahnya pula dia memberanikan diri untuk sejenak mengganti Jakarta Fair dengan Pameran Produksi Indonesia, pada peringatan HUT RI ke-40. Dan itu pula puncak prestasinya sehingga Yoga Sugama menyarankan dia segera berhenti.  Anak-anak sudah besar dan tahun 1987 dia berusia 66 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun