Mohon tunggu...
Samsia Manalu
Samsia Manalu Mohon Tunggu... Wiraswasta

The power of love

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengubah tes menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan

8 Juli 2025   20:45 Diperbarui: 8 Juli 2025   20:45 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata "tes" sering kali menimbulkan rasa tegang, cemas, bahkan menyebabkan beberapa siswa kehilangan tidur jelang ujian. Namun, apa jadinya jika kita mentransformasi tes dari momok menjadi momen penuh semangat ?

Tes bukanlah musuh

Tes sebetulnya dirancang sebagai bagian integral dari proses belajar --- seperti checkpoint dalam permainan video. Jika kita terpeleset di satu level, kita belajar, mencoba lagi, dan melesat naik. Tes formatif menyediakan umpan balik langsung yang membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka, bukan sekadar hasil akhir.

Kenapa perlu diubah ?

Di Indonesia, riset lokal menunjukkan bahwa pendekatan gamifikasi dan asesmen formatif terbukti meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan hasil belajar siswa.

Septyana dkk. (2024) meneliti penggunaan Gimkit dalam asesmen formatif di SMPN 24 Malang. Hasilnya: motivasi dan pemahaman materi siswa meningkat secara signifikan berkat umpan balik realtime dan elemen permainan  .

Mulyani (2024) meneliti Quizizz Paper Mode di SMP Malang, mendapati bahwa gamifikasi dengan Quizizz meningkatkan partisipasi---meski skor ratarata sempat turun, ketuntasan belajar mencapai 65%  .

Erni dkk. (2024) dari Riau mengembangkan asesmen formatif berbasis gamifikasi Wordwall di SMP Nurul Falah Kulim. Setelah pelatihan, 85% guru mampu mendesain asesmen sesuai prinsip pembelajaran diferensiasi  .

Agustina dkk. (2024) melaporkan bahwa implementasi Gimkit di kelas secara signifikan meningkatkan hasil belajar siswa  .

5 Langkah Membuat Tes Lebih Menyenangkan

1. Ubah jadi permainan (gamified quiz)

Gunakan platform seperti Quizizz atau Gimkit untuk mengemas soal dalam bentuk kuis interaktif, pointbased, leaderboard, dan waktu terbatas. Ini menumbuhkan semangat kompetitif positif dan kesenangan belajar.

2. Kemasan naratif

Buat skenario atau cerita sebelum soal muncul --- misalnya, "Kalian adalah penjelajah ruang angkasa... selesaikan misi fisika ini!" Pendekatan narasi meningkatkan imersi, relevansi, dan fokus siswa terhadap soal.

3. Soal terbuka dan pendapat siswa

Alihalih soal pilihan ganda, berikan kesempatan siswa mengekspresikan pemikiran mereka dalam esai singkat atau opini terbuka. Ini mendorong kreativitas, berpikir kritis, dan meningkatkan rasa percaya diri.

4. Tes kolaboratif

Ujian kelompok atau berpasangan dapat mengurangi tekanan serta meningkatkan interaksi sosial--emosional. Pendidikan kolaboratif juga mendukung peer learning---"mengajar itu belajar dua kali".

5. Rayakan prosesnya, bukan hanya hasil

Setelah tes, bagikan hasil klasemen atau umpan balik positif. Adakan sesi refleksi: siswa mendiskusikan strategi mereka, apa yang berhasil, dan apa yang perlu diperbaiki. Refleksi membangun pemahaman metakognitif dan menciptakan semangat belajar berkelanjutan.

Metaanalisis Anita & Putri (2024) menemukan bahwa gamifikasi memiliki efek sangat besar (effect size 1,05) pada hasil belajar matematika siswa SD--SMA di Indonesia; khususnya Wordwall menonjol (effectsize 1,82)  .

Penelitian di Palangka Raya menyimpulkan bahwa penggunaan Gimkit meningkatkan keaktifan siswa dari 40% menjadi 90%, dan ratarata nilai meningkat dari 70 ke 85  .

Kesimpulan

Mengubah tes dari alat ukur menjadi jalur belajar yang menyenangkan nyata mungkin dilakukan. Dengan pendekatan gamifikasi (Gimkit, Quizizz, Wordwall), narasi, kolaborasi, dan refleksi, kita tidak hanya menyampaikan soal --- kita menyampaikan proses pembelajaran yang bermakna dan membahagiakan.

Riset lokal (Septyana 2024; Mulyani 2024; Erni 2024; Anita & Putri 2024; Agustina 2024) menyediakan landasan kuat tentang keefektivitasan pendekatan ini mission accomplished

Saat guru dan sekolah mulai melihat tes sebagai bagian proses, bukan hambatan, atmosfer kelas akan berubah. "Tes" akan jadi momen yang dinanti, bukan ditakuti.

Referensi :

1. Septyana, R., Nuzula, S.F., & Gusanti, Y. (2024). Peningkatan Asesmen Formatif melalui gamifikasi Gimkit di SMPN24 Malang. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif IlmuIlmu Sosial 

2. Mulyani, A. (2024). Analisis Asesmen Formatif Quizizz Paper Mode terhadap hasil belajar matematika siswa SMP. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan 

3. Erni, E., Hasnul U., M., Marhamah, M., & Nurmalinda, N. (2024). Pemanfaatan gamifikasi Wordwall untuk asesmen formatif di SMP Nurul Falah Kulim Pekanbaru. Jurnal Pendidikan Tambusai 

4. Agustina, T.H., Rienovita, E., & Emilzoli, M. (2024). Pemanfaatan platform Gimkit untuk meningkatkan hasil belajar siswa. JPPI

5. Anita S. Billa & Putri N. Malasari (2025). Pengaruh gamifikasi terhadap hasil belajar matematika: studi metaanalisis di Indonesia. MATHEdunesa 

6. Trisna L., Aulia S., et al. (2024). Pengembangan media asesmen formatif berbasis Gimkit di MTs Darul Amin Palangka Raya. ADIBA: Journal of Education

Daftar Pustaka

Agustina, T. H., Rienovita, E., & Emilzoli, M. (2024). Pemanfaatan platform Gimkit untuk meningkatkan hasil belajar siswa. JPPI.

Billa, A. S., & Malasari, P. N. (2025). Pengaruh gamifikasi terhadap hasil belajar matematika: studi meta-analisis di Indonesia. MATHEdunesa.

Erni, E., U., M. H., Marhamah, M., & Nurmalinda, N. (2024). Pemanfaatan gamifikasi Wordwall untuk asesmen formatif di SMP Nurul Falah Kulim Pekanbaru. Jurnal Pendidikan Tambusai.

Mulyani, A. (2024). Analisis Asesmen Formatif Quizizz Paper Mode terhadap hasil belajar matematika siswa SMP. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan.

Septyana, R., Nuzula, S. F., & Gusanti, Y. (2024). Peningkatan Asesmen Formatif melalui gamifikasi Gimkit di SMPN 24 Malang. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial.

Trisna L., A. S., et al. (2024). Pengembangan media asesmen formatif berbasis Gimkit di MTs Darul Amin Palangka Raya. ADIBA: Journal of Education.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun