Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Apa Dengan Prabowo, "Bunuh Diri" Politik?

14 November 2020   23:33 Diperbarui: 14 November 2020   23:48 21025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa lacur, di saat banyak pihak mulai percaya bahwa Prabowo Subianto telah menjadi "anak baik" di mata Presiden Jokowi, tiba-tiba kembali membuat kejutan baru. Prabowo seolah kembali berulah dan bersebrangan dengan pimpinannya tersebut. 

Belum lama ini, jendral bintang tiga tersebut memberikan permohonan yang mengagetkan kepada pemerintah Indonesia. Prabowo melalui Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani,  meminta pihak pemerintah melakukan pembebasan terhadap sejumlah tokoh yang terjerat kasus hukum, sebagai syarat rekonsiasi pasca usai Pilpres 2019. 

"Tak hanya pemulangan Rizieq Shihab, Prabowo juga meminta pemerintah membebaskan sejumlah tokoh pendukung yang ditangkap karena terjerat kasus hukum," ujar Muzani melalui akun Instagram Fraksi Gerindra, Sabtu (14/11). Pikiran Rakyat.com. 

Masih dikutip Pikiran Rakyat.com, dalam Pilpres 20219, ada beberapa tokoh pendukung prabowo yang ditangkap pemerintah, yakni Bachtiar Nasir, Eggi Sudjana, Kivlan Zen, Sofyan Jacob, dan Mayjen (Purn) Soenarko. 

Jujur, dengan sikap tersebut, dalam benak saya timbul tanda tanya besar. Ada apa tiba-tiba saja Prabowo Subianto memohon hal mengejutkan tersebut dan kenapa hal ini baru disampaikannya sekarang? 

Sungguh jawaban yang sangat rumit. Namun, bila boleh berhipotesis, saya rasa sikap mengejutkan Prabowo Subianto ini masih erat kaitannya dengan kembalinya Habib Rizieq Shihab HRS) ke tanah air. 

Jika benar, ada tiga hal yang menjadikan Prabowo tiba-tiba membuka kembali syarat rekonsiliasi dan memohon para pendukungnya dibebaskan? 

Pertama, Prabowo terinspirasi oleh pernyataan HRS yang siap membuka pintu rekonsiliasi dengan pemerintah dengan syarat harus membebaskan dulu tokoh ulama yang ditahan. Seperti Ustadz Abubakar Baasyir dan Habib Bahar Bin Smith. 

Kedua, dengan kembalinya HRS ke tanah air, Prabowo tidak benar-benar ingin kehilangan sokongan dari pria kelahiran Jakarta, 24 Agustus 1965 tersebut. 

Prabowo sadar, kembalinya HRS ke tanah air, kekuatan kelompok Islam di bawah panjinya yang selama ini seperti ayam kehilangan induk akan kembali menjadi kekuatan besar. Sebuah kerugian besar bagi Prabowo bila kelompok yang jumlah massanya banyak tersebut harus berpaling dirinya. 

Dengan kata lain, Prabowo seolah ingin berupaya menggunakan politik dua kaki. Artinya, dia masih ingin tetap di pemerintahan, tapi tidak kehilangan dukungan HRS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun