Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Senjata Makan Tuan, Ocehan Mega Di-Skak Mat Kaum Buruh

31 Oktober 2020   18:16 Diperbarui: 31 Oktober 2020   18:23 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEJAK tahun 2014 lalu, PDI Perjuangan menjelma menjadi partai penguasa. Tidak hanya menguasai parlemen, partai berlambang banteng gemuk moncong putih ini sukses menempatkan orang terbaiknya menjadi Presiden. Dia adalah Joko Widodo (Jokowi).

Sebagai partai penguasa, sudah barang tentu menjadi kewajiban mereka membentengi dan membela kebijakan pemerintah. Termasuk salah satunya mengamankan produk legeslasi yang baru disahkan pada 5 Oktober 2020. Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Sebagaimana diketahui, UU Ciptaker tersebut mendapat banyak penolakan dari sejumlah kalangan. Pasalnya, UU 'Sapu Jagad' ini dinilai sangat merugikan kaum buruh.

Akibatnya, sehari setelah ditandatangai proses pengesahan, ribuan buruh, masyarakat dan mahasiswa melakukan aksi protes hampir di setiap pelosok tanah air. Bahkan, aksi demonstrasi massal ini berujung ricuh. Sejumlah peserta aksi terluka dan fasilitas umum terjadi banyak kerusakan.

Rupanya segala aksi massa menolak UU Ciptaker yang meiibatkan begitu banyak kaum muda dan milenial tersebut menggugah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri berbicara.

Tepat pada perayaan hari Sumpah Pemuda ke-92, Rabu, (28/10/20) Mega---nama kecil Megawati dengan tegas meminta terhadap Presiden Jokowi agar jangan terlalu memanjakan kaum milenial.

Tak hanya itu, Mega juga mempertanyakan soal sumbangsih yang sudah diberikan generasi milenial saat ini kepada negara. Menurutnya, generasi milenial sekarang hanya bisa protes dengan melakukan demonstrasi yang berujung pada perusakan fasilitas umum.  

Boleh jadi, merujuk pada aksi penolakan UU Ciptaker baru lalu, ucapan Mega ada benarnya. Namun, jika Mega masih mempertanyakan sumbangsih kaum muda atau milenial kepada negara rasanya aneh.

Begitu banyak bukti prestasi yang ditorehkan oleh kaum milenial sehingga mampu membawa nama harum Indonesia. Dalam bidang pendidikan, entah telah berapa kali putra-putri terbaik bangsa menjuarai olimpiade matematika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun