Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Misteri Kursi Kosong dan Terawan Nasibmu Kini...

29 September 2020   17:18 Diperbarui: 29 September 2020   17:26 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi virus Korona (Covid-19) mengerogoti tanah air sejak awal Maret 2020. Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto mestinya ada pada barisan depan dalam menanggulangi virus mematikan tersebut. Namun, dia tak berdaya. 

NARASI di atas sengaja penulis paparkan sebagai wujud rasa kecewa atas kinerja mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) yang masih belum bisa menemukan solusi jitu dalam mematahkan penyebaran virus asal Wuhan, China tersebut. Padahal, sebagai Menkes, Terawan bisa lebih berperan aktip dalam menangani ancaman pagebluk. Bukan malah sebaliknya. "Sembunyi". 

Kata "sembunyi" rasanya tak berlebihan penulis sematkan terhadap pria kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1954 itu. Sebab,  yang lebih sering berada para garis depan dalam penanganan virus Korona adalah nama-nama lain. Misal, Doni Monardo, Airlangga Hartarto atau Erick Tohir. 

Bahkan, narasi "sembunyi" ini makin menguat tatkala video Mata Najwa dengan tajuk "Menanti Terawan" viral di media sosial. Video tersebut mendeskripsikan sang presenter, Najwa Shihab mewawancarai Menkes Terawan terkait penanganan virus Korona. Padahal kenyataannya yang dihadapi jurnalis senior ini tak lebih dari kursi kosong. Terawan tak hadir. 

Menurut Najwa, pihaknya telah berulang kali mengundang Terawan secara resmi untuk menjadi tamu dalam acara "Mata Najwa". Namun, tidak selalu direspons oleh pihak Menkes. Sekalinya mendapat jawaban, pihak Menkes tidak bisa hadir dengan alasan padatnya jadwal. 

"Hampir tiap minggu selalu kirim undangan. Tiap episode soal pandemi," kata Najwa, Selasa (29/9). Dikutip dari Kompas.com. 

Padahal, dikatakan Najwa, Menkes Terawan sangat penting hadir demi menjelaskan kepada publik tentang situasi pandemi virus Korona di tanah air. Soalnya tidak ada yang lebih berwenang membahas kebijakan soal pandemi selain Terawan. 

Ada pertanyaan yang cukup mengusik penulis saat Najwa Shihab "memaksakan" wawancara dengan kursi kosong. 

Apakah yang dilakukannya itu sebagai bentuk sindiran keras terhadap Terawan, karena kerap tidak datang menghadiri undangan? Atau, Najwa sudah hilang kesabaran karena merasa tidak dianggap oleh Menkes Terawan? 

Kemudian, bagi Menkes Terawan. Kenapa dia tidak pernah mau menerima undangan Najwa Shihab untuk hadir dalam acara "Mata Najwa"? Apakah dia khawatir "dikuliti" Najwa dalam sesi wawancara, karena tidak mampu menanggulangi pandemi? Atau, ada pihak-pihak lain yang sengaja menghalang-halangi Terawan untuk tidak hadir pada program tersebut? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun