Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mimpi Buruk Simbiosis Asyik Musik dengan Politik di Tengah Pandemi

23 Juni 2020   16:06 Diperbarui: 23 Juni 2020   16:09 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasib Simbiosis Musik dan Politik
Keterlibatan musik dan musisi dalam pertarungan politik tersebut di atas terjadi saat negara tidak dibayang-bayangi rasa khawatir akan terjadinya penyebaran atau penularan virus corona, sehingga mengumpulkan warga hingga menyentuh ribuan orang pun tak jadi masalah.

Pertanyaannya, Pilkada serentak yang akan di gelar pada bulan Desember mendatang boleh jadi kondisinya sangat jauh berbeda dengan Pilpres 2014 dan 2019 atau Pilgub DKI Jakarta 2017, dimana tidak ada larangan jaga jarak dan lain sebagainya.

Penulis rasa, hubungan mesra atau simbiosis asik musik dengan politik tidak akan bisa saksikan pada masa kampanye Pilkada serentak nanti. Jika pagebluk masih mengintai dan pemerintah masih tetap menegakan aturan protokol kesehatan.

Ini boleh jadi menjadi mimpi buruk bagi keduanya. Dengan adanya larangan kampanye untuk mengumpulkan massa banyak di lapangan terbuka, sudah bisa dipastikan para musisi ini sepi order. Padahal, masa kampanye adalah masa panen bagi mereka mendulang rupiah.

Pun dengan para calon yang terlibat pada kontestasi pilkada juga akan cukup kesulitan mempromosikan dirinya tanpa musik. Kampanye akan terasa anyep serta masyarakat calon pemilih pun akan benar-benar selektif. Tidak akan terpengaruh oleh "rayuan" si musisi yang mendukung calon.

Dengan begitu, para calon harus benar-benar pintar "merayu" calon pemilih, murni dengan kafasitas yang dia miliki tanpa ada bantuan atau suply suara dari musisi yang digandengnya.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun