Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membedah Cuitan Denny Siregar hingga Tenggelamnya Anies Disaat Ganjar dan RK Meroket

20 Juni 2020   17:50 Diperbarui: 20 Juni 2020   17:46 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal tersebut menurut Denny dalam tulisannya di tagar.id yang berjudul "Kharisma Ganjar di Tengah Pandemi" berbeda dengan cara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dengan gayanya yang menenangkan warga, membuat kharismanya keluar. Ditambah lagi gaya komunikasi Ganjar yang asik, ibarat membaca buku cerita bagaimana seharusnya pahlawan turun beraksi.

Pertanyaannya, kenapa Anies tidak diundang pada acara webinar tersebut?

Jangan salah, acara ini seperti pada cuitan Denny diselenggarakan bersama Burhan Muhtadi. Sebagaimana diketahui dia adalah Direktur Eksekutive Indikator Politik Indonesia (IPI) yang baru-baru ini mengeluarkan rilis hasil survey tentang elektabilitas para calon kandidat Pilpres 2024 mendatang.

Dalam survey yang diselenggarakan pada medio bulan Mei 2020 tersebut, hasilnya lumayan mengejutkan. 

Anies yang menurut survey lembaga lainnya dalam beberapa bulan terakhir selalu memimpin dibanding dengan para pemimpin daerah, akhirnya harus rela turun takhta. Posisi Anies disalip oleh Ganjar Pranowo.

IPI merilis bahwa elektabilitas Ganjar naik, dari yang asalnya 9,1 persen menjadi 11,8 persen. Tidak hanya Ganjar, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) juga turut naik. Dari 3,8 persen menjadi 7,7 persen. Sementara Anies justru malah turun. Dari 12 persen jadi 10 persen.

Dikatakan Burhan, di beberapa media online, naiknya elektabilitas Ganjar dan Ridwan karena dianggap cukup berhasil dalam penanganan pandemi covid-19 di wilayah kerjanya. Selain itu, waktunya yang banyak tampil di depan publik mampu dimanfaatkan dengan baik.

Rasanya bukan karena itu saja. Dalam pandangan penulis, kedua kepala daerah ini dalam menunaikan tugasnya selaku pimpinan tidak tampak banyak protes atau mengeluh dengan apa yang telah digariskan oleh kebijakan pemerintah pusat.

Mereka hanya fokus kerja dan melaksanakan kebijakan dengan sebaiknya. Tentu dengan cara pendekatan yang disesuaikan dengan culture atau karakteristik wilayahnya masing-masing.

Sementara di lain pihak, seperti kita ketahui, cara Anies dalam menangani wabah virus corona justeru yang tampak ke permukaan hanyalah masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun