SUPERVISI GURU DI KELAS MENGHIDUPKAN DINAMIKA BELAJAR BERKUALITAS
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Dalam praktiknya, supervisi ini tidak hanya dilakukan oleh kepala sekolah, tetapi juga dibantu oleh para guru senior yang berperan melaksanakan supervisi terhadap guru mata pelajaran. Pola kolaboratif ini menghadirkan suasana supervisi yang lebih dialogis, saling belajar, dan mendorong terbentuknya komunitas guru yang sama-sama ingin maju.
Latar belakang dari pelaksanaan supervisi di kelas lahir dari kebutuhan nyata bahwa pendidikan bukan hanya soal menyampaikan materi, tetapi juga menghadirkan proses belajar yang berkualitas, menyenangkan, dan memberi ruang tumbuh bagi siswa. Guru sering kali larut dalam rutinitas pembelajaran sehingga tanpa disadari membutuhkan ruang untuk refleksi atas praktik mengajarnya. Supervisi kemudian hadir sebagai jembatan yang menghubungkan idealisme pendidikan dengan praktik sehari-hari di ruang kelas.
Dengan demikian, supervisi tidak berhenti pada tahap penilaian teknis, melainkan berfungsi sebagai ruang refleksi yang bernilai bagi guru. Di dalamnya, guru diajak untuk kembali menyadari peran mulianya sebagai pendidik, bukan sekadar pengajar materi. Proses ini mendorong guru memperbarui cara pandang terhadap praktik pembelajaran yang dijalankan, sehingga tidak terjebak dalam pola lama yang kaku dan rutinitas yang membatasi kreativitas.
Supervisi guru di kelas sangatlah positif dan berdampak nyata pada lahirnya dinamika belajar yang lebih berkualitas. Guru didorong untuk lebih kreatif dan inovatif dalam merancang strategi mengajar, sehingga pembelajaran tidak monoton, tetapi bervariasi sesuai kebutuhan siswa. Hasilnya, siswa mendapatkan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan, di mana mereka bukan hanya menerima materi, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan kondisi seperti ini, kelas menjadi ruang hidup yang memerdekakan, membangun kemandirian, serta menumbuhkan semangat belajar.
Paradigma seperti ini dapat menimbulkan rasa canggung bahkan ketidaknyamanan bagi guru yang disupervisi. Karena itu, upaya yang dibutuhkan adalah membangun supervisi yang lebih kolaboratif dan humanis, di mana hubungan antara supervisor dan guru dibangun atas dasar kepercayaan, keterbukaan, serta semangat saling belajar. Guru diajak untuk menerima masukan dengan hati terbuka, melihat supervisi bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai kesempatan untuk berkembang.
Beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan supervisi di antaranya adalah: pertama, supervisi hendaknya dilakukan secara terencana dan terjadwal agar konsisten; kedua, pendekatan yang digunakan perlu menekankan dialog dan refleksi, bukan sekadar instruksi satu arah; ketiga, supervisor perlu memberikan umpan balik yang spesifik, jelas, dan aplikatif agar mudah dipahami guru; keempat, setiap hasil supervisi sebaiknya ditindaklanjuti dengan pendampingan nyata, sehingga guru benar-benar merasakan manfaatnya dalam praktik pembelajaran sehari-hari. Dengan perhatian terhadap hal-hal tersebut, supervisi dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan mutu pembelajaran sekaligus menumbuhkan iklim belajar yang sehat di sekolah.
Kolaborasi ini menciptakan suasana supervisi yang lebih terarah, adil, dan dialogis, karena setiap supervisor membawa pengalaman serta perspektif berbeda dalam mendampingi guru. Para guru yang diberikan tanggung jawab untuk membantu sebagai supervisor mendapatkan arahan dan bimbingan langsung dari kepala sekolah, sehingga pelaksanaan supervisi berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Melalui pelaksanaan supervisi guru di kelas merupakan kunci yang bertyujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna, sebab di dalamnya tersimpan ruang refleksi, bimbingan, dan penguatan peran guru sebagai pendidik sejati. Karena itu, penting bagi setiap guru untuk memandang supervisi bukan sebagai ancaman yang menekan, melainkan sebagai sahabat pertumbuhan yang membantu menemukan cara baru dalam menghadirkan proses belajar yang lebih hidup. Semoga melalui pelaksanaan supervisi bagi guru di kelas, setiap pendidik mampu membuka diri, terus bertumbuh, dan bersama-sama membangun iklim belajar yang berkualitas, inspiratif, serta berpihak pada perkembangan peserta didik.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI