SAJAK YANG TERKULAI TANPA KAU (JOKO PINURBO)
*Oleh : Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Dalam senyap malam yang terbentang
Duka pun datang menyapa semesta
Tiada lagi melantunkan kidung-kidung
Merajutkan rasa dalam kumpulan kata
Sajak-sajakmu menghiasi alam
Kini telah terkulai tanpa lagi kau
Cahaya rima-rima telah padam
Tak lagi bersuara dari mulutmu
Kini, hanya kehampaan yang menjawab
Dalam tiada-mu, segalanya terasa sunyi
Kepada-Nya panggilan itu kau jawab
Tiada lagi katamu dan mulutmu bernyanyi
Bunga-bunga kata layu di keheningan
Sajak-sajak tergantung di tepian waktu
Cerita-cerita tentangmu bersinar harapan
Terus mengalbum dalam sanubari waktu
Sajak-sajak yang terkulai tanpa dirimu
Meninggalkan jejak yang begitu kuat
Menyelinap rindu pada baris kata-katamu
Pada ruang-ruang ada namamu terpahat
Kau laksana titik terang di kegelapan
Melalui puisi, kau menghidupkan makna
Namun kini, sunyi memeluk kehampaan
Membawanya terbaring dalam panggilan duka
Setiap bait puisimu adalah suatu cerita
Namun cerita itu terputus di tengah jalan
Kau pergi, membawa sebagian dari kita
Hanya tertinggal setumpuk jejak kenangan
Namun meski kau tak lagi bersama
Sajak yang terkulai menjadi ingatan
Kisah-kisahmu tetap mengukir angkasa
Menyapa pada jalan-jalan kehidupan
Dalam keheningan, biarlah kita merenung
Mencari jejakmu dalam kata-kata yang ditinggalkan
Telah usai sudah waktumu berpetualang
Kembali pulang menuju kekekalan
Meski kau telah pergi ke alam lain
Kau tetap hidup dalam karya-karyamu
Sebagai cahaya yang menerangi kegelapan
Sajak-sajak yang terkulai, tetap menyimpanmu
Rote Ndao, 29 April 2024