Mohon tunggu...
salman alfaizi
salman alfaizi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa semester 2 di STEI SEBI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam Sebagai Agama dan Peradaban: Menyelami Hakikat dalam Pengantar Studi Islam

28 Mei 2025   13:15 Diperbarui: 28 Mei 2025   12:13 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai mahasiswa yang baru memasuki dunia kampus, mata kuliah "Pengantar Studi Islam" menjadi salah satu gerbang awal untuk memahami Islam bukan hanya sebagai agama, tetapi juga sebagai cara pandang hidup yang menyeluruh. Sebelum kuliah ini, saya kira Islam hanya sebatas ibadah---sholat, puasa, zakat, dan haji. Tapi ternyata lebih luas dari itu.

Islam adalah agama yang tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dan Tuhan (ablumminallh), tetapi juga hubungan antara manusia dengan sesama (ablumminanns) dan dengan alam. Dalam pengantar studi Islam, saya diajak untuk memahami bagaimana ajaran Islam terintegrasi dalam sejarah, budaya, sosial, bahkan politik.

Salah satu hal yang menarik bagi saya adalah bagaimana Islam mampu melahirkan peradaban yang besar. Dalam sejarahnya, umat Islam pernah menjadi pelopor dalam bidang sains, filsafat, kedokteran, hingga arsitektur. Di masa keemasan Islam, ilmuwan seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan Al-Farabi bukan hanya dihargai oleh umat Muslim, tapi juga oleh dunia Barat.

Sebagaimana dijelaskan oleh Fazlur Rahman, seorang cendekiawan Muslim modern, "Islam adalah agama moral dan rasional yang mendorong manusia untuk berpikir dan berbuat baik dalam bingkai wahyu." Kutipan ini menguatkan pandangan bahwa Islam bukan agama yang pasif, tetapi sangat aktif dalam merespons perkembangan zaman.

Melalui mata kuliah ini, saya juga belajar bahwa Islam itu punya dimensi yang dinamis. Islam tidak kaku dan tidak berhenti pada teks, tapi juga pada konteks. Maka, penting bagi kita sebagai mahasiswa untuk belajar memahami teks-teks agama dengan pendekatan yang ilmiah dan objektif, bukan hanya sekadar hafalan.

Hal yang tak kalah penting adalah soal toleransi. Islam mengajarkan rahmatan lil 'lamn---rahmat bagi seluruh alam. Dalam masyarakat yang beragam seperti Indonesia, nilai ini sangat relevan. Kita tidak bisa memaksakan keyakinan kita kepada orang lain, tapi kita bisa menjadi pribadi yang mencerminkan akhlak Islam yang baik.

Sebagai mahasiswa semester dua, saya menyadari bahwa belajar Islam tidak bisa selesai dalam satu atau dua semester. Ini perjalanan panjang. Tapi justru itu yang membuatnya menarik---karena setiap tahap kehidupan kita, ada saja pelajaran Islam yang bisa diterapkan.

Penutupnya, saya merasa bersyukur dapat mata kuliah ini. Bukan hanya menambah wawasan, tapi juga memperdalam iman dan memperluas cara pandang saya terhadap dunia. Islam bukan hanya soal agama, tapi juga tentang bagaimana kita hidup, berpikir, dan berkontribusi sebagai manusia.

Daftar Pustaka:

1.Rahman, Fazlur. Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition. University of Chicago Press, 1982.

2.Amin Abdullah. Studi Agama: Normativitas atau Historisitas? Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.

3.Harun Nasution. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I. Jakarta: UI Press, 1985.

4.Azyumardi Azra. Islam Substantif: Menggagas Paradigma Baru Islam Indonesia. Bandung: Mizan, 2000.

Muhammad Salman Al Faizi

Penerima beasiswa PEGADAIAN - STEI SEBI

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun