Mohon tunggu...
Salman Akif Faylasuf
Salman Akif Faylasuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni PP Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo. Dan sekarang Nyantri di PP Nurul Jadid, sekaligus kader PMII Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Penikmat Kajian keislaman dan filsafat.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Becoming

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Potret Raksasa Genius Persia

17 September 2021   21:37 Diperbarui: 17 September 2021   21:39 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, setelah melakukan perjalanan ilmiahnya, melakukan kritik terhadap berbagai aliran pemikiran Islam kala itu, dan mencari kelebihan dan kelemahan masing-masing aliran itu, Al-Ghazali akhirnya menemukan tambatan hatinya dalam disiplin keilmuan tasawuf. Al-Ghazali menilai, hanya kelompok sufilah yang benar-benar berjalan di jalan Allah. Dia adalah pemilik keadaan, bukan orang-orang yang hanya ahli berkata-kata. Metode yang ditempuh adalah metode praksis dan teoritis (amal dan ilmu).

Pernyataan itu tertulis dalam bukunya Al-Munqid Min Ad-Dhalal: "aku mengetahui dengan penuh keyakinan bahwa orang-orang sufilah yang benar-benar berjalan di jalan Allah. Perilaku mereka adalah sebaik-baik perilaku. Jalan hidup mereka adalah sebaik-baik jalan hidup. Akhlak mereka adalah sebersih-bersihnya akhlak. Bahkan sekiranya digabungkan antara akal para filsuf, dan ilmu para ulama yang memahami rahasia-rahasia syariat, untuk mengubah dan menggantikan perilaku dan akhlak para sufi dengan yang lebih baik, mereka tidak akan mampu melakukanya."

Akhirnya kita tahu, Al-Ghazali merupakan sosok yang sangat unik dan menarik. Ini dapat dilihat dari lika-liku perjalanan hidupnya dalam mencari hakikat kebenaran. Mulai dari tasawuf, berpindah kepada kalam, filsafat, kembali ke tasawuf, hingga di akhir kehidupannya kembali ke mazhab salaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun