Mohon tunggu...
Salma Mukadar
Salma Mukadar Mohon Tunggu... -

Jadilah penikmat kopiku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Takdir

29 Desember 2018   18:38 Diperbarui: 29 Desember 2018   18:55 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada sudut kamarAku merengekTak ingin takdir memihakkuMencoba berdiri sendiri diantara ribuan banyaknya mereka-mereka,Mencoba melampiaskan amarahku pada kesunyianTak apa jika kuulurkan tanganku untuk mengemis padamu tuhan,Berharap takdir mengangkatku pergi pada sebuah takdir yang begitu pahit.
Aku bagaikan sebuah pohon mekar, Namun seketika gugurlah dedaunannya,aku bagaikan wanita pengemis di depan pusara keadilan,memohon pada seisinya agar berpihak padakunamun nyatanya takdir begitu menamparku aku menangis, merenung takdirku kembali
Kali ini tuhanBerilah penawar dari rasa sakit yang memaksaku menangis pada takdir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun