Menurut Albert Camus, menerima dan tetap menjalani kehidupan adalah respon yang paling tepat dan pada akhirnya dapat membuat kita mengalami kebahagiaan. Hal ini digambarkan oleh Albert Camus lewat cerita Mythology Sisyphus.
Sisyphus adalah seorang raja yang dihukum oleh Dewa Zeus untuk membawa batu besar ke puncak gunung. Tapi, setiap kali Sisyphus mencapai puncak gunung, batu tersebut akan menggelinding kembali ke bawah dan Sisyphus harus kembali turun dan membawa batu tersebut kembali ke atas. Dan Sisyphus dikutuk untuk melakukan hal tersebut seterusnya di sepanjang hidupnya.
Meskipun hukuman Sisypus itu cuma  bisa diakhiri dengan mengakhiri hidupnya, tapi Albert Camus tidak setuju dengan hal itu. Menurut Camus, Sisyphus harus tetap menerima dan menjalani hukumannya. Ia mengatakan " One must imagine Sisyphus happy ".
Nah, kegiatan Sisyphus tersebut sebenarnya menggambarkan kehidupan yang tidak bermakna. Dan kejadian tersebut sangat relate di kehidupan nyata.Â
Mungkin saat ini kita sedang berusaha mencapai suatu tujuan, seperti lulus sekolah, kuliah, kerja dan lain sebagainya. Tapi setelah kita mecapai tujuan tersebut, hal tersebut pada akhirnya akan kehilangan makna karena akan selalu muncul tujuan-tujuan baru lagi yang harus kita wujudkan dan perlu kita dorong lagi dari awal dan begitu seterusnya.
Dan kesimpulannya, daripada kita terus-terusan memikirkan apa itu makna dan tujuan hidup, lebih baik kita jalani saja apa yang ada sekarang. Karena dengan begitu kita pasti akan merasakan kebahagiaan. Dan kita akan menemukan tujuan hidup kita dengan cara mengenal diri kita.
Menurut Albert Camus, kita sebenarnya sudah benar-benar hidup ketika kita menjalani hidup sebagaimana mestinya.
Semoga bermanfaat.