sejak gelang hitam ini melingkar dipergelangan tanganku, mengapa bayangan mu selalu berkeliaran dalam pikiranku.Â
kembali ku rasakan sesuatu yang mendorong diriku untuk terus tersenyum diperantauan ini. ku jelajah deretan pesan yang masuk untuk mencari inisial yang membuat jantung ini berdebar. yaa benar! pesan darimu lah yang senantiasa membuat garis dibibir kembali merekah. Â
pantaskah kita untuk lebih dari sekedar adik dan kakak tingkat di fakultas ini? bolehkah aku berharap lebih?
tuhan.. apa ini? memangnya boleh aku menyukainya? mengapa rasa ini muncul?
benarkan ini hadiah atau hanya sekedar ujian darimu? perasaanku dengan cepat dibalas oleh dia.
tak dapat ku pungkiri, ternyata aku suka dan sangat menyukainya.Â
dan dia tak lama juga memberikan feedback yang sangat diluar ekspektasiku.Â
tak ku sangka perasaan suka ini akan berbalas dan berlangsung hingga saat ini.Â
tungguu.. ini tidak benar. mengapa rasa ini malah menjerumuskan ku ke dalam hal hal yang sangat bertentangan dengan perintah tuhanku?
siapa aku? berani sekali melawan zat pemilik alam semesta.
ku harap kita dapat bertahan dengan jarak dan dinding yang masih diusahakan kokoh ini, sampai nanti tiba masanya,Â