Pada ujung waktu aku menanam gelisah nan dalam
Di puncak Prambanan kuletakkan siluet wajahmu dalam sinar temaram
Senja yang sedih, sepotong doa yang lirih
Akan harapanku yang mungkin tak teraih
Bintang yang cemerlang, terkibas pandang
Pada deret-deret hari, yg tercabikkan nyeri
Akan rindu yang menghunjam tajam, menikam!
Aku nikmati dengan secangkir kopi
Dan Prambanan itu memberikan bayangan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!