Nama : Sahrila Alwi
CGP Â Â : Angkatan 2 Kota Tidore Kepulauan
Model : 4C (Connection, Chalange, Concept, Change)
Alhamdulillah segala puji bagi Allah atas  anugerah kesehatan dan kesempatan yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan Pendidikan Calon Guru Penggerak hingga pada minggu ke-23 yaitu materi penghujung pada modul 3.3 sekaligus materi penutup di LMS. Bagi saya dalam setiap gerak langkah kita  pasti memiliki cerita suka dan duka.  Setelah mengikuti kegiatan diminggu ini saya dapat merefleksikan hasil kegiatannya  dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan pengalaman, perasaan, pembelajaran serta praktik baik yang telah dilakukan. Adapun alur materi yang saya pelajari pada minggu ini  yaitu:
3.3.a.6. Refleksi terbimbing - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
3.3.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pengelolaan Program yang Berdampak pada  Murid
3.3.a.8. Elaborasi Pemahaman - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Model refleksi yang saya gunakan kali adalah model 4C (Connection, challenge, concept, dan change) diartikan sebagai peristiwa, perasaan, pembelajaran dan penerapan. Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Berikut deskripsi jurnal refleksi minggu 23 menerapkan model 4C:
1. CONNECTION
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sebagai guru penggerak haruslah memiliki beberapa peran diantaranya :
Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya
Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah
Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan didalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.
Semua peran tersebut memiliki kaitan yang signifikan dengan modul 3.3. Pengelolaan program yang berdampak pada murid. Keterkaitanya yaitu guru penggerak berperan menggerakan guru lain untuk membuat komunitas belajar yang saling bahu membahu menyusun dan merancang sebuah program yang berdampak pada murid.Â
Program yang disusun dalam komunitas belajar adalah program yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap murid sehingga menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada diri murid.Â
Guru penggerak bersama guru lain dan pemangku kebijakan duduk bersama membuka ruang diskusi dan berkolaborasi merancang ekosistem pendidikan yang memberikan ruang pada murid untuk bisa mengembangkan dirinya secara maksimal dalam kegiatan yang telah dirancang dalam program yang berdampak pada murid.Â
Program yang disusun bersama dalam komunitas perubahan yang menjadikan anak memiliki kenyamanan, ketenangan dan kebahagian dalam melakukan setiap kegiatan yang terakomodir dalam program tersebut.
2. CHALLENGE
Sebenarnya selama ini dalam menjalankan sebuah program sekolah sudah mengetahui bahwa harus adanya tahapan dalam pelaksanaan program yaitu :
Monitoring
Evaluation
Learning
Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan)
Namun dalam pelaksanaan dilapangan kebiasaannya tidak secara sempurna dilaksanakan. Faktanya hanya menjalankan tahap monitoring dan evaluasi. Padahal learning dan reporting merupakan tahapan yang penting dan tidak boleh dipandang sebelah mata.
Dalam learning digunakan untuk berpikir dan merefleksikan situasi dan dapat membantu menyusun refleksi tertulis. Dalam learning juga membahas aspek utama dari apa yang perlu dipertimbangkan ketika meninjau suatu pengalaman. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari refleksi perlu ditinjau kembali pemikiran yang dimiliki.
Dalam laporan digunakan sebagai media untuk menginformasikan atau memberikan masukan untuk setiap pengambilan keputusan yang diambil. Maka sangat penting membuat sebuah laporan yang dapat dipertanggung jawabankan. Laporan yang tidak menimbulkan kecurigaan khalayak umum. Laporan yang menjadikan setiap warga sekolah bertanggung jawab terhadap program tersebut.
Selain itu yang sering tidak dilakukan adalah memenej resiko secara matang. Salah satu hal yang harus dilakukan dalam merencanakan program. Menejemen resiko ini merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang kemungkinan besar dapat terjadi, termasuk juga dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib melakukan rangkaian analisis dan metodologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi resiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan program sekolah.
3. CONCEPT
3.3.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Pada modul demonstrasi kontekstual ini, bagaimana CGP menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan pada materi yang dipelajari di LMS yaitu mengembangsuatu program dengan menggunakan tahapan BAGJA
Tahapan BAGJA
 B-uat Pertanyaan :Buatlah pertanyaan untuk mengarahkan kita kepada penelusuran hal-hal yang akan kita lakukan
 A-mbil Pelajaran :Ceritakan dan tuliskan pengalaman/kegiatan baik, prestasi yang pernah terjadi yang berhubungan dengan topik bahasan (kepemimpinan siswa (murid) di sekolah)
 G-ali Mimpi : Buat gambaran rinci kondisi ideal atau mimpi kita terkait topik bahasan:
Kepemimpinan seperti apa yang dibayangkan ada dalam diri siswa (murid)
Perilaku apa saja yang ada pada siswa (murid) dengan kepemimpinan yang baik
Perilaku guru seperti apa yang mendorong kepemimpinan siswa
Perilaku kepala sekolah seperti apa yang mendorong kepemimpinan siswa
Perilaku orang tua seperti apa yang mendorong kepemimpinan siswa
Hal apa saja yang perlu dimiliki untuk meningkatkan kepemimpinan siswa
J-abarkan Rencana : Membuat cara/strategi mencapai mimpi-mimpi yang sudah kita tuliskan: - Â Rencana/strategi apa yang perlu dilakukan (siapa melakukan apa)?
Bagaimana memonitor dan mengevaluasi rencana tersebut (bisa melihat format kerangka Monev)
A-tur Eksekusi : Menentukan tim inti program:
-Siapa koordinator/penanggung jawab pelaksanaan program
Siapa yang bertugas memonitor dan mengevaluasi jalannya program
Siapa yang bertugas membuat laporan program
Bagaimana cara komunikasi/koordinasi yang dilakukan tim (melalui pertemuan (diskusi), rapat mingguan/bulanan dll) untuk memberi kabar satu sama lain tentang jalannya program
Kerangka Monitoring, Evaluasi, dan Pembelajaran
Pertanyaan Kunci Pertanyaan Kunci Evaluasi Program (Diisi dengan pertanyaan utama yang menjadi tujuan evaluasi)
Fokus Monitoring
Monitoring Diisi dengan pilihan aktivitas-aktivitas atau tujuan antara program (outcomes) yang akan dipantau/dimonitor sepanjang pelaksanaan program, hal ini yang akan digunakan sebagai data untuk evaluasi program.
Pertimbangan Pemilihan Diisi dengan alasan pemilihan aktivitas atau tujuan antara (outcomes) program
Pertanyaan Utama Monitoring Diisi dengan pertanyaan untuk menggali fokus monitoring yang berpengaruh pada tujuan program
Metode Penggalian
Data Pertanyaan Monitoring Diisi dengan pertanyaan Utama Monitoring
Sumber Informasi Diisi dengan pihak/aktor yang berkaitan dengan pertanyaan monitorin
Metode Diisi dengan metode untuk penggalian data kepada sumber informasi Contoh: kajian evaluasi, observasi, wawancara, kuesioner/survey
Kapan/ Bagaimana Diisi dengan waktu penggalian informasi
Strategi Pengolahan Data
Pertanyaan Monitoring Diisi dengan pertanyaan monitoring dan pertanyaan tambahan tentang tim pengelola program
Data yang terkumpul Diisi dengan data dan informasi yang menjawab pertanyaan monitoring tersebut, dari berbagai metode
Kesimpulan Diisi kesimpulan yang dapat ditarik untuk menjawab pertanyaan monitoring dari data dan informasi yang ada pada kolom kedua.
Catatan Khusus, Pengecualian, dll
Bila ada catatan khusus yang memberikan nuansa atas kesimpulan yang ditarik, catat di kolom
Pembelajaran Program
Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Program Diisi dengan hal-hal yang mendukung keberhasilan program
Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Diisi dengan hal-hal yang menghambat pencapaian program
Program Pembelajaran
Diisi dengan hasil refleksi dan temuan-temuan signifikan selama pelaksanaan program
Pelaporan Program
Gambaran Umum Program:
Deskripsi Pelaksanaan Program:
Waktu Pelaksanaan
Strategi Pelaksanaan Program
Faktor Pendukung dan Penghambat Program
Hasil Pelaksanaan Program Evaluasi Program
Pembelajaran Program
3.3.a.8. Elaborasi Pemahaman - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid , pada tahapan ini, mengkonfirmasi miskonsepsi dan pertanyaan yang berhubungan dengan proses pembuatan program sekolah yang berdampak pada murid.
3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid, [pada tahapan ini CGP diminta membuat perencanaan Feedback dari fasilitator dan menarik kesimpulan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 3.3 dalam berbagai media.
3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid, CGP mempraktikkan proses pembuatan program yang berdampak pada murid dengan memanfaatkan aset yang dimiliki untuk diperdayagunakan melalui program yang berdampak pada murid.
4. CHANGE
Setelah mempelajari materi pada modul Minggu ke-23 ini yang akan saya lakukan demi perubahan kedepan adalah :
Memetakan asset yang dimiliki sekolah
Memanfaatkan asset tersebut untuk mendukung keterlaksanaan program sekolah yang berdampak pada murid
Menyusun program sekolah yang berdampak pada murid dengan berbasis aset
Memenejemen risiko untuk meminimalisir datangnya kemungkinan-kemungkinan yang tidak diharapkan.
Demikian jurnal refleksi yang dapat saya tulis pada kesempatan kali ini. Tidak ada sesuatu yang sulit jika kita mau memulai dan berusaha. Teruslah bergerak agar tidak tertinggal jauh.
Salam guru penggerak!
Salam dan Bahagia.