Sebenarnya selama ini dalam menjalankan sebuah program sekolah sudah mengetahui bahwa harus adanya tahapan dalam pelaksanaan program yaitu :
Monitoring
Evaluation
Learning
Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan)
Namun dalam pelaksanaan dilapangan kebiasaannya tidak secara sempurna dilaksanakan. Faktanya hanya menjalankan tahap monitoring dan evaluasi. Padahal learning dan reporting merupakan tahapan yang penting dan tidak boleh dipandang sebelah mata.
Dalam learning digunakan untuk berpikir dan merefleksikan situasi dan dapat membantu menyusun refleksi tertulis. Dalam learning juga membahas aspek utama dari apa yang perlu dipertimbangkan ketika meninjau suatu pengalaman. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari refleksi perlu ditinjau kembali pemikiran yang dimiliki.
Dalam laporan digunakan sebagai media untuk menginformasikan atau memberikan masukan untuk setiap pengambilan keputusan yang diambil. Maka sangat penting membuat sebuah laporan yang dapat dipertanggung jawabankan. Laporan yang tidak menimbulkan kecurigaan khalayak umum. Laporan yang menjadikan setiap warga sekolah bertanggung jawab terhadap program tersebut.
Selain itu yang sering tidak dilakukan adalah memenej resiko secara matang. Salah satu hal yang harus dilakukan dalam merencanakan program. Menejemen resiko ini merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang kemungkinan besar dapat terjadi, termasuk juga dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib melakukan rangkaian analisis dan metodologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi resiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan program sekolah.
3. CONCEPT
3.3.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid