Mohon tunggu...
Sahirah Irawan
Sahirah Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Still studying anywhere.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Perkara Si Miskin

5 Februari 2021   17:36 Diperbarui: 3 Maret 2021   19:18 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari bertarung mulut dengan langit

Permisi langit aku hendak naik agar terikku tuntas menguliti tanah bumi

Tak usahlah matahari, aku peduli pada si miskin

Biar aku payungi dia bersama awan-awan sejuk

Teduh, tenang, hidupnya

Istirahat kulitnya dari panas kering terikmu

Keliru langit, kau salah telak

Si miskin tak biasa beristirahat

Kulitnya terbiasa dengan panasnya terikku

Kakinya akrab dengan tanah pun kerikil batu

Otot-ototnya pun maklum jika dipaksa kerja rodi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun