Mohon tunggu...
Atika Hayati
Atika Hayati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pejuang pena

Tak ada yang mustahil jika Allah telah berkehendak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Turun Hujan

10 November 2022   10:41 Diperbarui: 10 November 2022   10:48 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Itu karena ulah manusia sendiri La, kalau kata Allah dalam Al-Quran surat Ar-rum ayat 41 yang artinya: Telah tampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). Jadi bencana termasuk peringatan dari Allah agar manusia selalu menjaga keseimbangan bumi." kata Bunda.

            "Maksudnya gimana Bun" tanya Lala belum paham.

            "Coba deh Lala perhatikan berapa banyak hutan yang telah gundul, hutan lindung dialih fungsikan menjadi pertanian, pemukiman atau gedung-gedung bertingkat seperti vila atau hotel, bahkan wisata tanpa peduli dengan dampak lingkungan. Sehingga tak ada keseimbangan, ketika turun hujan deras, tanah tak mampu meyerap air dipermukaan, maka terjadilah banjir. Itu semua karena sifat serakah dari manusia La." terang Bunda.

            "Ngeri ya Bun, serakah itu" kata Lala

            Bunda dengan tersenyum "Memang benar La, Makannya Lala belajar dari sekarang menghindari sifat serakah, agar sifat serakah tersebut tidak ada pada diri Lala dan Lala harus ingat untuk selalu bersyukur dengan karunia dari Allah sehingga Lala bisa menjadi Khalifah fil ard, pemimpin dimuka bumi, yang menjaga bumi  sebagaimana semestinya. Agar tak ada lagi bencana dikarenakan ulah manusia itu sendiri"

             "Siap Bun, Lala akan selalu bersyukur setiap saat dan tidak serakah, Lala akan selalu mengingat pesan Bunda karena Lala cinta bumi ini, jadi Lala tidak mau bumi tempat Lala tinggal menjadi rusak."  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun