Ilalang terseok tertiup angin
Bergesekan dengan rimbunan rumput menembus hening
Bagaskara terlihat malu-malu bersembunyi di titik nadir
Layaknya angin sepoi yang membawa mimpi
Terbang, menembus angkasa bersama mentari yang menuju singgasana
Bersama pikiran yang semakin kacau
Tentang impian
Pengabdian,
Dan pengorbanan
Merah berganti gelap dengan setitik bintang di antaranya
Tersentak dari lamunan
Aku tersadar
Bahwa... semua mengorbit sesuai garis edar
Melaju,
Bebas,
Tak terpaksa dan tak terbatas
Ya, ini hanya tentang menerima
Tapi nyatanya, 'menerima'tak semudah yang terkira
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!