Mohon tunggu...
Safa Buana Ramadhani
Safa Buana Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030145

Masih belajar menulis maaf kalau berantakan, semoga artikel disini bermanfaat. Selamat membaca semuanyaa!

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Self Healing: Mengobati Luka Batin, Bagaimana Cara Menyembuhkannya?

24 Juni 2021   20:43 Diperbarui: 25 Juni 2021   10:38 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membicarakan mengenai luka di hati rasanya semalam penuh pun tidak akan cukup membahas apa saja luka yang pernah kita alami. Pasti kalian pernah kan mengalami  suatu hal  yang membuat suasana hati menjadi sedih, kecewa atau bahkan trauma?

Setiap orang mempunyai tingkat permasalahan yang berbeda-beda, ada yang masalahnya biasa, lumayan rumit dan bahkan ada yang tingkat permasalahannya sangat rumit. Harapan yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan menimbulkan luka di hati yang sulit untuk sembuh bahkan melupakan. Faktornya beragam, mulai dari keluarga, pertemanan, percintaan karena ditolak oleh seseorang dan masih banyak lagi.  

Luka fisik jika dibiarkan terbuka tanpa dirawat bakteri dan kuman yang akan memperparah kondisi, tetapi jika luka hati dibiarkan yang memperparah adalah emosi-emosi negatif yang bahkan membuat kita jadi benci dengan diri sendiri. Ketika kita mengingat dimasa-masa tergelap dalam hidup, tidak jarang perasaan-perasaan sakit seolah berbisik "Aku emang enggak berguna ya" atau "Hidup kok rasanya kayak begini banget sih".

Pemikiran seperti itu muncul ketika perasaan membenci diri sendiri ada di pikiran kita, hal ini disebut Self-Loathing. Apa pun yang kita lakukan pasti salah, tidak ada gunanya dan merasa kita tidak pantas untuk mendapatkan hal-hal baik dalam hidup seperti mendapatkan teman, pekerjaan,  ataupun pasangan yang baik dan bisa dibanggakan.

Image caption
Image caption

Permasalahan selalu muncul dalam kehidupan seseorang tanpa memandang usia, jenis kelamin dan sebagainya. Karena hal tersebut, banyak orang yang merasa tidak sanggup dengan permasalahan yang mereka rasakan, menariknya tanggapan orang-orang saat menghadapi rasa sakit hati ini beragam. Ada yang berpikir luka yang dirasakan bisa sangat lama untuk sembuh dan mungkin menyerah dengan keadaan. Namun, ada juga yang berhasil melewatinya dan berbahagia.

Mengapa seseorang bisa membenci dirinya sendiri? Hal seperti itu bisa karena memiliki masa lalu yang buruk, sikap seperti ini mungkin hampir setiap orang mengalaminya tetapi jika dibiarkan sikap itu dapat membuat kita jadi tidak berkembang. Ada beberapa faktor yang memicu munculnya rasa benci terhadap diri sendiri.

Kejadian menyakitkan atau karena trauma, merupakan faktor yang paling utama. Hal ini bisa terjadi karena pernah diperlakukan kasar secara fisik  atau bahkan secara mental. Bahkan, masa kecil anak yang mengalami kekerasan juga salah satu penyebabnya.

Keinginan dan harapan yang terlalu tinggi, sebagai manusia tidak salah dan memang wajar jika mempunyai harapan yang tinggi. Sesuai dengan kalimat "semakin tinggi harapan yang kita inginkan, semakin besar juga kekecewaan yang akan kita dapatkan" ya benar, saat harapan tidak sesuai dengan keinginan kekecewaan luar bisa yang kita rasakan dan hanya bisa menerima kenyataan.

Memiliki sifat yang perfeksionis, ketika memiliki sifat perfeksionis atau sempurna akan cenderung sulit untuk menerima kesalahan sekecil apa pun. Menganggap bahwa kesalahan sebagai kegagalan, sebuah hal yang memalukan dan merasa akan direndahkan oleh orang lain.

Sibuk membandingkan diri dengan orang lain, kita terlalu fokus dan sibuk memikirkan apa yang sudah terjadi kepada teman-teman atau orang di sekitar dengan melihat kesuksesan mereka. Ketika kita membandingkan, hilang rasa percaya diri yang kita miliki dan akan berpikir bahwa segala hal yang dilakukan tidak ada gunanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun