Mohon tunggu...
Saeful Fadli
Saeful Fadli Mohon Tunggu... Mahasiswa

Berpetualang dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Motivasi belajar

28 Juni 2025   13:39 Diperbarui: 28 Juni 2025   13:39 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di samping bentuk-bentuk motivasi yang sudah dijelaskan di atas, sudah barang tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan. Hanya yang penting bagi guru adanya bermacam-macam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna. (Sardiman, A.M, 2001).

# UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

      Menurut De Decce dan Grawford (1974) ada empat fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu guru harus dapat menggairahkan anak didik, memberikan harapan yang realistis, memberikan insentif, dan mengarahkan perilaku anak didik ke arah yang menunjang tercapainya tujuan pengajaran.

•Menggairahkan anak didik

Dalam kegiatan rutin sehari-hari di kelas guru harus berusaha menghindari Hal-hal yang monoton dan membosankan. Ia harus selalu memberikan kepada anak didik cukup banyak hal-hal perlu di pikirkan dan di lakukan. Guru harus memelihara minat anak didik dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi. Discovery learning dan metode sumbang saran (brainstorming)

Memberikan kebebasan semacam ini. Untuk dapat meningkatkan kegairahan anak didik, guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai disposi awal setiap anak didiknya.

•Memberikan harapan realistis

Guru harus memelihara harapan harapan anak didik yang realistis dan memodifikasi harapan harapan yang kurang atau tidak realistis. Untuk itu guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis setiap anak didik di masa lalu. Dengan demikian, guru dapat membedakan antara harapan harapan yang realistis, pesimistis, atau terlalu optimistis. Harapan yang tidak realistis adalah kebohongan dan itu yang tak disenangi oleh anak didik. Jadi, jangan coba coba menjual harapan munafik bila tidak ingin di rugikan akan didik ya sobat.

•Mengarahkan perilaku anak didik

Cara mengarahkan perilaku anak didik dengan memberikan penugasan, bergerak mendekati , memberikan hukuman yang mendidik, menegur dengan sikap lemah lembut dan dengan perkataan yang ramah dan baik.

Nah itulah sobat uraian tentang motivasi belajar anak didik.. Smoga bermanfaat ya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun