Mohon tunggu...
Febri Trifanda
Febri Trifanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lux in tenebris

Sitou timou tumou tou

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Kritis Milad HMI Ke-75: Perjalanan Panjang HMI

4 Februari 2022   17:27 Diperbarui: 4 Februari 2022   17:29 2315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b. Situasi NKRI

Ketika Cornelis de Houtman menjejakkan kakinya di Banten pada 1596, seketika itu pula Indonesia mulai merasakan penjajahan yang dilakukan Belanda. Selama 350 tahun dijajah, ada tiga hal yang dibawa:
1. Penjajahan itu sendiri dengan segala bentuk implikasinya,
2.Missi dan Zending agama kristiani,
3. Peradaban Barat yang kental sekularisme dan liberalisme.
Berkat perjuangan terus-menerus dan doa yang tiada henti, akhirnya pada 17 Agustus
1945, Soekarno-Hatta mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan. Menandakan bahwa Indonesia telah terbebas dari tangan penjajah selamanya.

c. Kondisi Mikrobiologis Umat Islam di Indonesia.

Kondisi umat islam sebelum berdirinya HMI, terbagi dalam empat golongan. Pertama: sebagian yang melakukan ajaran islam hanya sebagai kewajiban yang di adat kan seperti dalam upacara perkawinan, kematian dan
kelahiran. Kedua: Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang mengenal dan mempraktekkan ajaran islam sesuai yang dilakukan nabi Muhammad. Ketiga: Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang
terpengaruh oleh mistisisme yang menyebabkan mereka berpendirian bahwa hidup ini hanya untuk kepentingan akhirat saja. Keempat: Golongan kecil yang mencoba menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, selaras dengan wujud dan hakikat agama islam. Mereka berusaha agar agama islam dapat dipraktekkan dalam keseharian masyarakat Indonesia.

d. Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia kemahasiswaan.

Ada dua faktor yang mendominasi ada Perguruan Tinggi (PT) dan dunia kemahasiswaan sebelum HMI berdiri. Pertama: sistem yang diterapkan dalam
dunia pendidikan umumnya dan PT khususnya adalah sistem pendidikan barat, yang mengarah pada sekulerisme yang "mendangkalkan agama di setiap kehidupan manusia". Kedua: adanya Perserikatan mahasiswa Yogyakarta (PMY) dan Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) di Surakarta dimana kedua organisasi ini dibawah pengaruh komunis. Bergabungnya dua faham ini (sekuler dan komunis), melanda dunia PT dan kemahasiswaan, menyebabkan timbulnya
"krisis keseimbangan " yang sangat tajam, yakni tidak adanya keselarasan antara akal dan hati, jasmani dan rohani serta pemenuhan antara kebutuhan dunia dan akhirat.

Adapun Latar belakang pemikiran Berdirinya HMI, sebagaimana kita tahu bahwa HMI didirikan atau diprakarsai oleh lafran Pane. Seorang mahasiswa STI di Yogyakarta yang ketika itu genap berusia 25 tahun. Ayahnya seorang tokoh pergerakan nasional di Sipirok dan dua saudaranya (Sanusi Pane dan Armijn
Pane) merupakan salah satu pujangga era klasik di indonesia. Lafran kecil, remaja dan dewasa yang nakal, suka memberontak dan "bukan anak sekolah yang rajin adalah identitas fundamental Lafran sebagai ciri paling menonjol dari independensinya. Perjalanan hidup lafran yang berliku dengan tanpa menyerah dijalaninya. Ia terus berusaha menemukan kebenaran sejati, sehingga terbentuk HMI. Ia berpikir, bahwa: "Melihat dan menyadari keadaan mahasiswa yang beragama islam pada waktu itu, yang pada umumnya belum memahami dan mengamalkan ajaran agamanya." Hal ini, terjadi karena sistem pendidikan dan kondisi masyarakat pada waktu itu. Sehingga, perlu dibentuk wadah yang dapat merubah keadaan tersebut serta cocok bagi mahasiswa yang selalu inovatif untuk melakukan pembaharuan dalam segala bidang. Maka, dalam keadaan yang bergolak pasca kemerdekaan, harus ada yang ikut membela dan mempertahankan keutuhan NKRI serta mengusahakan kesejahteraan rakyat.

2. Saat-saat berdirinya HMI

Rencana pendirian HMI oleh Lafran Pane diawali dengan mengumpulkan sejumlah pemuda di daerah Kauman Yogyakarta, baik yang ada di Sekolah Tinggi Islam (STI), Sekolah Tinggi Teknik (STT) maupun yang berada di Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada untuk melakukan rapat. Rapat ini dihadiri lebih kurang 30 Mahasiswa. Diantaranya terdapat pengurus PMY (Persyarikatan Mahasiswa Yogyakarta) dan GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia). Rapat-rapat yang telah berulang dilaksanakan belum melahirkan perkumpulan karena ditentang oleh PMY dan GPII, bahkan tidak sedikit pula yang curiga.

Untuk penjajakan pendapat publik terhadap kemungkinan lahirnya HMI, Lafran bertukar pikiran dengan Prof.Abdul Kahar Muzakkir (Rektor STI saat itu). Prof.Kahar setuju dengan syarat organisasi yang didirikan tersebut tidak terlalu mencampuri urusan politik. Tidak berselang lama, gagasan Lafran telah menyebar dikalangan STI. Lafran segera menyiapkan Anggaran dasar dan nama organisasi yang akan ditawarkan yakni nya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Mantan penjual karcis bioskop sepertinya paham sekali asal tawaran film nya bagus, karcis tidak susah dijual.

Seiring semakin matang nya situasi yang mengiringi kelahiran HMI, Lafran tidak menyianyiakan momentum yang ada. Saat itu pada jam kuliah tafsir, dosen nya Hussein Yahya. Lafran meminta izin kepada beliau. Mengetahui Lafran Pane selaku Ketua III Senat mahasiswa STI, Hussein yahya mengizinkan meskipun belum tahu pasti tujuan pertemuan itu, namun ia tertarik menyaksikan peristiwa itu. Akhirnya, dengan segala persiapan. Hari Rabu Pon 1878, 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947, Jam 16:00 sore, bertempat disalah satu ruangan kuliah STI, Jalan Setyodiningratan. Lafran Pane langsung berdiri didepan kelas dan memimpin rapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun