Mohon tunggu...
M. Yusuf Apriyadi
M. Yusuf Apriyadi Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang hanya mencoba mengisi hidup yang bernilai. Merupakan salah seorang pendiri komunitas Kalfa (http://www.facebook.com/groups/kalfa/).

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Resensi Buku Biografi Sutan Sjahrir

8 Oktober 2011   15:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:11 2222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sutan Sjahrir: Negarawan Humanis, Demokrat Sejati yang Mendahului Zamannya

Judul Buku : Sutan Sjahrir: Negarawan Humanis, Demokrat Sejati yang Mendahului Zamannya. Penulis : Rosihan Anwar. Penerbit : Penerbit Buku Kompas. Tahun Terbit : 2011. Edisi : Cetakan Pertama. [caption id="attachment_686" align="aligncenter" width="198" caption="Buku Biografi Sutan Sjahrir"][/caption] Sebenarnya saya sudah berniat akan meminjam buku biografi Sutan Sjahrir ke sang sahabat tapi saat saya mengantar sahabat membeli pulpen di toko buku Gramedia. Sambil menunggu, saya melihat-lihat buku-buku yang ada di rak Best Seller terlihat ada buku biografi Sutan Sjahrir. Penasaran dengan harga bukunya saya pun mengambil dan melihat harga bukunya yang ternyata terjangkau (saat resensi ini ditulis seharga Rp. 42.000,-) langsung tanpa tedeng aling-aling saya beli sehingga akhirnya tidak jadi meminjam buku seperti rencana semula. Mengapa Sutan Sjahrir? Mengapa berminat dengannya? Hal ini karena efek daripada buku otobiografi Mohammad Hatta: Untuk Negeriku dimana dibagian tengah dan akhir bukunya nama Sutan Sjahrir sering disebut-sebut oleh Bung Hatta. Hal ini menunjukkan bahwa Bung Pendek (julukan untuk Sutan Sjahrir pada waktu Konferensi Meja Bundar) adalah teman dekat Bung Hatta atau sekurang-kurangnya memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Bung Hatta. Oleh karena saya penasaran siapakah Sutan Sjahrir itu, apa perannya dalam perjuangan Indonesia Merdeka, bagaimana idealisme dan pemikiran hidupnya maka saya berminat untuk membaca biografi Bung Pendek. Buku setebal 192 halaman ini ditulis oleh Rosihan Anwar merupakan wartawan senior Indonesia yang kaya pengalaman jurnalistik dan akrab dengan dunia tulis-menulis. Pak Anwar pernah bertemu dan meliput Sutan Sjahrir pada masa Sjahrir menjadi Perdana Menteri RI yang pertama. Pada waktu itu pak Anwar bertugas sebagai wartawan dalam Konferensi Meja Bundar. Alur penceritaan mengenai Bung Sjahrir begitu unik, mula-mula dibuat terlebih dahulu premis "Cita-cita yang luhur membawa kepada maut, tapi juga harapan" yang kemudian diupayakan pembuktikan apakah premis tersebut benar atau tidak, lebih mirip seperti karya penelitian semasa kuliah. Dalam penceritaan perjalanan hidup Sjahrir diselingi dengan flash back, kilas balik. Hal itu diperlukan untuk menjelaskan suatu latar belakang sampai terjadinya peristiwa atau menjelaskan hubungan lebih dalam antara Sjahrir dengan tokoh pembantu. Contohnya Panglima Besar Soedirman. Ada apa gerangan Soedirman begitu mendukung Sjahrir hingga akhir hayatnya? Ternyata ada suatu peristiwa yang membuat terkesan bagi Soedirman akan seorang Sutan Sjahrir sehingga beliau pernah berkata bahwa Sjahrir adalah pemimpin besar negeri ini dan sangat pantas untuk memimpin negeri ini karena dia adalah pemimpin yang jujur, bercita-cita luhur dan rela berkorban untuk bangsa dan tanah air. Peristiwa apakah itu? Silahkan baca bukunya jika penasaran. Ohya gara penceritaan Rosihan Anwar lebih mirip seperti drama dengan adanya lakon, tokoh utama, tokoh pembantu, antagonis bahkan Pak Anwar layaknya seorang narator dalam "lakon drama Sutan Sjahrir" dari awal kelahiran sampai setelah kematiannya. Yup setelah kematiannya, di buku ini diceritakan dengan tuntas, ringkas padat namun kaya hikmah. Sebagai selingan disertakan juga foto-foto Sjahrir yang diurutkan menurut kronologis waktu mulai dari foto keluarga besar Sjahrir sampai dengan ziarah ke makamnya dalam rangka 100 tahun Sutan Sjahrir. Penceritaan lakon drama lebih cepat daripada cerita di foto-fotonya, walau demikian penceritaan menjadi terasa dinamis dan hidup karena cerita dan foto-foto tersebut saling melengkapi satu sama lain untuk memperdalam pemahaman akan sosok Sutan Sjahrir. Karena penceritaan yang unik dan menarik itulah saya menuntaskan buku biografi ini dalam waktu tengah hari. Sebenarnya bisa saja kurang dari tengah hari andaikata tidak berhenti membaca karena makan malam dan menonton dorama Jepang bersama keluarga di rumah. Demikianlah resensi buku biografi Sutan Sjahrir karya Rosihan Anwar pada hari saat saya menulis ini. Selamat mencari tahu dan membaca karyanya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun