Mohon tunggu...
Rio Anggara
Rio Anggara Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

13 Jan 1913

23 November 2020   00:15 Diperbarui: 23 November 2020   00:51 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nggak, aku malah membuat suasana menjadi canggung" kataku. Sedikit kecewa

"Hey, setidaknya ini tidak sememalukan beberapa hari yang lalu-" kata Ben mencoba menghibur.

"Jangan ingatkan aku tentang itu." kupotong ucapan Ben sebelum aku mengingatnya kejadian Minggu lalu.

"Terserah, kamu rajanya." Katanya sambil terus berjalan.

Di perjalanan, Ben terus mengoceh tentang bagaimana ia bertemu dengan istrinya, dan menceritakan tentang perjuangannya melamar istrinya sebelum diambil orang lain.

"Dulu, banyak sekali yang ingin melamar Laura. Tapi dia menolak semua termasuk aku, yang waktu itu masih muda dan tampan. Banyak laki-laki lain yang langsung mundur, tetapi aku tetap gigih untuk mendapatkan hatinya hingga akhirnya dia-."

"Ya-ya aku tau akhirnya dia menerima lamaranmu kan?" Kataku dengan nada malas.

"Yap, benar." Katanya, dengan bangga.

"Ngomong-ngomong kamu nggak pernah gitu, nanya seseorang gimana caranya ngungkapin perasaan?"Tanyanya.

"Temenku kan cuma kamu saja" jawabku singkat.

"Kalo gitu kenapa nggak tanya aku aja, lagipula aku kan sudah menikah." Katanya sambil tersenyum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun