Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Dermaga Rindu

20 Februari 2025   21:16 Diperbarui: 20 Februari 2025   21:16 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendekatkan kapal berlabuh
Ketika karam mengancam dari langit teduh
Mereka menjadikan dermaga
Berdiri di teluk tanpa nama

Bukanlah dermaga
Tetapi tempat laut mengirimkan luka
Lewat ombak yang terkoyak
Ketika karang dibawa menepi dengan merangkak

Tempat  singgah yang direkayasa
Kapal berlabu sesang bersabduwara
Memainkan lakon di atas pentas sederhana
Tanpa dekorasi apa lagi pernainan cahaya

Baca juga: Puisi : Antri

Dermaga menjadi sepi
Setelah camar meneriaki
Pembohong sedang berlabuh
Setelah itu pergi jauh

Sungailiat, 20 Februari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Senja Rindu

Baca juga: Bulan Tadi Malam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun