Menurut asesor perpustakaan Yusnita, bila pihak sekolah ingin berubah dalam arti menjadikan perpustakaan bukan hanya tempat membacaa buku tapi berinovasi sehingga pemustaka menyukai perpustakaanuntuk meningkatkan gemar membaca siswa.
Dukungan yang diberikan sekolah berupa dana untuk memenuhi kelengkapan sarana dan prasarana.
Kepala MTs Negeri 1 Bangka Tus Respati berupaya menata perpustakaan yang bernama Darul Ilmi sebelumnya belum tertata dengan baik serta tidak ada inovasi dilakukan di perpuskaan.
Berkat kerja keras pengelola perpustakaan dan dukungan seluruh jajaran di MTs Negeri 1 Bangka berhasil membuat inovasi diantaranya komik digital dan sudah memiliki perpustakaan digital.
Setelah terakreditasi A perpustakaan MTs Negeri 1 Bangka seperti yang disampaikan kepala sekolahnya  tidak akan berhenti berinovasi seperti membuat pojok baca dengan diikuti penyusunan anggaran untuk membuat taman literasim.
Di Taman Literasi akan disiapkan tempat berupa dinding ekspresi sebagai sarana bagi siswa untuk mengungkapkan perasaan maupun ide yang ingin disampaikan.
Begitu pula dengan perpustakaan SD Negeri 17 Merawang, dijelaskan kepala sekolah SD Negeri 17 Sohni mereka juga akan menambah sarana seperti diantaranya  menbuat ojok baca di kelas serta tempat baca di halaman sekolah.
Setelah terakreditasi A perpustakaan setelah 5 tahun mendatang akan kembali diakreditasi ulang karena itu bila ingin tetap mempertahankan akreditasi tidak ada jalan lain yakni terus mengembangkan perpustakaan dengan berbagai inovasi.
Salam literasi dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori