Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perpustakaan Sekolah Melayani Publik

19 Juni 2022   04:43 Diperbarui: 19 Juni 2022   05:03 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dialog Ruang Pustaka RRI Sungailiat (dokpri)

Adalah perpustakaan sekolah SMA Negeri 1 Sungailiat, kabupaten Bangka tidak hanya melayani siswa sendiri namun juga pemustaka di luar lingkungan sekolah.

Perpustakaan ini juga melayani pengunjung yang merupakan mahasiswa, pegawai dan masyarakat umum,

Lokasi SMA Negeri 1 Sungailiat di jalan Pemuda Sungailiat yang dekat dengan beberapa sekolah serta perkantoran Pemerintah kabupaten Bangka.

Hal serupa juga dilakukan perpustakaan SD YPK Air Kenanga Sungailiat, mereka selain melayani siswa juga melayani orang tua yang sedang menunggu siswa saat menjemput sepulang sekolah.

Perpustakaan sekolah memberikan nama programnya yakni literasi bunda sambil menunggu anaknya pulang sekolah saat penjemputan, orang tua siswa bisa berada di perpustakaan sekolah sambil membaca buku.

Nenurut pustakawan kabupaten Bangka Yusnita, perpustakaan sekolah yang melayani masyarakat tidak hanya siswa yang dilayani sebagai wujud dari pelayanan publik.

Ketika dialog Ruang Pustaka Radio Republik Indonesia (RRI) Sungailiat, Yusnita menjelaskan, perpustakaan ada disetiap sekolah tapi ada yang tidak memiliki pengelolahnya.

Bila ada pengelola yang kreatif dan terus berinovasi maka perpustakaan sekolah juga bisa berkembang dalam memberikan pelayanan yakni tidak hanya di lingkungan sekolah namun juga masyarakat luas.

Pengelola perpustakaan SMA Negeri 1 Sungailiat Anisah Lestaria telah melakukan hal itu yang memberikan pelayanan tidak hanya kepada siswa sebagai pengunjung perpustakaan juga masyarakat di luar sekolah.

Anisah menjelaskan, selain siswa guru juga membutuh pelayanan untuk mendatkan buku yabg dibutuh dalam kegiatan belajar mengajar, tidak hanya untuk guru di lingkungan sendiri namun juga guru dari sekolah lain.

Sementara itu pustakawan kabupaten Bangka lainnya Fitri mengatakan, perpustakaan itu melayani dengan menyediakan berbagai bahan bacaan yang ditubutuhkan masyarakat sekolah.

Namun pelayanan yang diberikan saat ini sudah melayani dengan baik dapat dilihat bagaima cara melayani yang telah diberikan. Apakah sudah mengakomudir pelayanan kepada seluruh pemustaka yang tidak hanya dari sekolah sendiri juga pemustaka dari sekolah lain termasuk mahasiswa.

"Bila pelayanan sudah oprtimal seperti yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sungailiat maka perpustakaannya telah melani publik dengan baik," ujar Fitri.

Pengel0la perpustakaan berjumlah 3 orang di SMA Negeri 1 Sungailiat cukup mendukung sehingga pemustaka mendapatkan kepuasan dalam menerima pelayanan.

Keberadaan perpustakaan ada yang mati suri, yakni ada perpustakaan tapi tidak melayani pemustaka. Ada pula perpustakaan desa yang mati suri, karena kendala keuangan dan lain-lain.

Demikian pula ada pengelola perpustakaan tapi tidak bisa mengelola perpustakaan, ini merupakan tantangangan bagi pustakawan untuk memberikan pembinaan.

"Walaupun tanpa surat tugas dan perintah atasan yakni pustakawan yang berada di dinas instansi pemerintah, pembinaan kita bisa lakukan segera hal ini bukan melangkahi dinas tapi kecepatan pelayanan ketika rekan pengelola perpustakaan membutuhkan," papar Yusnita, pustakawan yang bertugas di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Bangka ini.

Keberhasilan dalam pengelolaan perpustakaan yang bermuara kepada pelayanan terbaik yang diberikan kepada pemustaka tidak terlepas dari peran serta pimpinan instansi keberadaan perpustakaan tersebut. Seperti halnya perpustakaan sekolah karena mendapat dukungan kepala sekolah pelayananpun menjadi baik.

Pelayanan terbaik yang diberikan perpustakaan SMA Negeri 1 Sungailiat juga peran kepala sekolah Ali Akbar yang kaya inovasi, seperti yang dilakukan terhadap SMA Negeri 1 Puding Besar tempat tugas sebelumnya yang berhasil mengantar perpustakaan mendapat penghargaan dalam lomba di tingkat nasional.

Ali Akbar menginginkan perpustakaan menjadi ruang spektrum literasi yakni senacam pondok baca. 

"Perpustakaan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan literasi juga untuk lingkungan," cetus Ali Akbar. 

Karena literasi bukan hanya tanggung jawab sekolah namun juga tanggung jawab bersama dengan mendapat dukungan masyarakat dalam upaya menumbuhkan minat baxa.

Salam literasi dari pulau Bangka.

Rustian Al Ansori

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun