Namun pelayanan yang diberikan saat ini sudah melayani dengan baik dapat dilihat bagaima cara melayani yang telah diberikan. Apakah sudah mengakomudir pelayanan kepada seluruh pemustaka yang tidak hanya dari sekolah sendiri juga pemustaka dari sekolah lain termasuk mahasiswa.
"Bila pelayanan sudah oprtimal seperti yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sungailiat maka perpustakaannya telah melani publik dengan baik," ujar Fitri.
Pengel0la perpustakaan berjumlah 3 orang di SMA Negeri 1 Sungailiat cukup mendukung sehingga pemustaka mendapatkan kepuasan dalam menerima pelayanan.
Keberadaan perpustakaan ada yang mati suri, yakni ada perpustakaan tapi tidak melayani pemustaka. Ada pula perpustakaan desa yang mati suri, karena kendala keuangan dan lain-lain.
Demikian pula ada pengelola perpustakaan tapi tidak bisa mengelola perpustakaan, ini merupakan tantangangan bagi pustakawan untuk memberikan pembinaan.
"Walaupun tanpa surat tugas dan perintah atasan yakni pustakawan yang berada di dinas instansi pemerintah, pembinaan kita bisa lakukan segera hal ini bukan melangkahi dinas tapi kecepatan pelayanan ketika rekan pengelola perpustakaan membutuhkan," papar Yusnita, pustakawan yang bertugas di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Bangka ini.
Keberhasilan dalam pengelolaan perpustakaan yang bermuara kepada pelayanan terbaik yang diberikan kepada pemustaka tidak terlepas dari peran serta pimpinan instansi keberadaan perpustakaan tersebut. Seperti halnya perpustakaan sekolah karena mendapat dukungan kepala sekolah pelayananpun menjadi baik.
Pelayanan terbaik yang diberikan perpustakaan SMA Negeri 1 Sungailiat juga peran kepala sekolah Ali Akbar yang kaya inovasi, seperti yang dilakukan terhadap SMA Negeri 1 Puding Besar tempat tugas sebelumnya yang berhasil mengantar perpustakaan mendapat penghargaan dalam lomba di tingkat nasional.
Ali Akbar menginginkan perpustakaan menjadi ruang spektrum literasi yakni senacam pondok baca.Â
"Perpustakaan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan literasi juga untuk lingkungan," cetus Ali Akbar.Â
Karena literasi bukan hanya tanggung jawab sekolah namun juga tanggung jawab bersama dengan mendapat dukungan masyarakat dalam upaya menumbuhkan minat baxa.