Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Abstrak Darah Melukis Malam

11 Mei 2020   19:36 Diperbarui: 11 Mei 2020   19:31 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berceceran darah mengamiskan malam
Menjadi lukisan abstrak penuh dendam
Telah dicari nadi yang tersayat
Tapi tak ditemukan hingga lama melihat
Permainan malam dimulai dengan tipu muslihat

Merah darah telah menjadi warna berserak
Sulit ditangkap telah menjadi abstrak
Virus yang diduga tak dapat dilacak
DNA tak ada yang sama
Tak ditemukan siapa

Ingin membingkai malam
Pigura telah menghitam
Tak jadi digantungkan
Warna bisa diubah rembulan
Diksipun jadi berantakan

Setelah kata berserakan
Tak bisa disusun menjadi lukisan
Warna darah menjadi dominan
Malam dibikin ketakutan
Menjadi sandiwara
Yang dipaksa

Sungailiat, 11 Mei 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun