Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hujan dan Lelaki Tua

4 Desember 2019   21:02 Diperbarui: 4 Desember 2019   21:03 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan deras telah mematahkan tulang rusuk lelaki tua yang sedang curiga. Tulang rusuk yang patah tebu telah jatuh di selokan yang berbau busuk dari kotoran dusta. Lelaki tua telah kehilangan cinta. Tak ada lagi kata maaf dari pengkhianatan. Bila bisa, balasannya adalah kematian.

Lelaki tua tidak lagi ingin memungut tulang rusuknya yang jatuh. Dibiarkan tergenang hingga benar-benar membusuk. Lelaki tua tidak ingin mengeluh. Meskipun hatinya telah tertusuk. Telah bebas dari beban jiwa yang membuat terpuruk. Lelaki tua berhenti mengutuk.

Sungailiat, 4 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun